Mohon tunggu...
Habibi Rachman
Habibi Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membuli Pendukung Barca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenai Tagar #2019GantiPresiden

24 April 2024   20:55 Diperbarui: 24 April 2024   21:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gerakan bertagar # 2019 Ganti Presiden telah ramai di perbincangkan di media sosial sejak pertama kali digagas oleh politikus PKS Mardani Ali Sera bulan April 2019. Ide gerakan 2019 Ganti Presiden pertama kali dilontarkan oleh Mardani Ali Sera, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera. M

enurutnya, ide itu muncul setelah ia menghadiri acara 'Indonesia Lawyers Club' di tvOne, sebuah acara temu wicara yang dipandu Karni Ilyas, yang lebih banyak berisi sensasi ketimbang substansi tapi jadi tontonan warung kopi. Dalam acara tersebut Mardani mengatakan "Setelah melihat banyak pihak dari kubu pemerintah memuji-muji Pak Jokowi, saya katakan. Pak Jokowi bisa dikalahkan". Ada beberapa politikus lain yang turut diundang dalam acara itu. 

Saat terlibat diskusi, Mardani terlihat emosi dengan pernyataan rekan politikus lain yang mendukung Presiden Joko Widodo terus menerus. Gerakan ini kini membentuk kelompok dan telah melakukan deklarasi akbar di kawasan Silang Monas, Jakarta pada hari Minggu 6 Mei 2018. (https://nasional.tempo.co/read/1086128/deklarasi-hari-ini-beginiawal-mula-gerakan-2019gantipresiden, diakses pada tanggal 21 Februari 2019 Pukul 18.40 WIB) Mardani terlihat pertama kali mengenakan gelang berlogo #2019 Ganti Presiden dalam sebuah acara televisi, Selasa, 3 April 2018.

Gerakan 2019 Ganti Presiden awalnya hanyalah berasal dari ucapan Mardani Ali Sera dalam program diskusi di salah satu televisi swasta, yang langsung diikuti dengan munculnya # 2019 Ganti Presiden di media sosial, hingga diikuti gelombang produksi merchandise yang masif dan efektif. Setelah itu, # 2019 Ganti Presiden langsung ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini menunjukan adanya pengaruh yang besar dari internet dan media massa yang menyebabkan omongan dari seorang tokoh politik dapat menyebar dengan luas dan berpengaruh sangat besar di masyarakat.

Selain Mardani, ada pula nama Eggi Sudjana yang menjadi penggagas gerakan ini. Ia bergerak menyebarkan ide ke jaringan agar ada kampanye bersama "2019 Ganti Presiden" di berbagai daerah. Gerakan 2019 Ganti Presiden telah banyak mendapatkan dukungan. Salah satunya dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, seperti yang diklaim oleh Mardani. Namun, juru bicara FPI Slamet Maarif mengatakan "sepengetahuannya, Rizieq Shihab belum memberikan dukungannya kepada gerakan tersebut". 

Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon juga mendukung gerakan 2019 Ganti Presiden. Bahkan Wakil Ketua DPR ini ingin mencari kaus gerakan tersebut. Wakil Ketua DPR tersebut menganggap bahwa sudah waktunya Indonesia ganti presiden di tahun 2019. 

Dari sosok publik figur, Ahmad Dhani juga dikenal sebagai orang yang mendukung gerakan 2019 Ganti Presiden. Ahmad Dhani terlihat mengenakan kaus bertuliskan # 2019 Ganti Presiden saat datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 16 April 2018, untuk menjalani sidang perdana kasus ujaran kebencian. (https://tirto.id/para-politikus-di-belakang-layar-gerakan-2019-gantipresiden-cJKx, diakses pada tanggal 21 Februari 2019 Pukul 18.45 WIB)

Peran media sosial yang sangat kuat membuat Gerakan 2019 Ganti Presiden menyebar dengan cepat. Media Sosial merupakan jaringan untuk berkomunikasi melalui teks, video, blog, foto, update status di situs Facebook, MySpace, LinkedIn, Twitter dan lain-lain dalam bentuk percakapan online yang mudah diakses (Alejandro, 2010:1). Gerakan 2019 Ganti Presiden telah banyak mendapatkan dukungan. 

Sejak pekan awal April 2018 muncul tagar atau tagline tentang #2019 Ganti Presiden yang ingin mengganti Presiden RI di pemilu periode berikutnya yang menjadi trending di jagad media sosial dimana tagar tersebut menjadi topik hangat bagi netizen dan masyarakat. Berikut beberapa faktor yang melandasi mengapa media sosial memiliki peran yang begitu besar dalam kampanye politik dan pemilu presiden tahun 2019. Bentuk popular media sosial berbasis internet antara lain, adalah Blog, Twitter, Facebook, Wikipedia, dan MySpace. 

Media sosial berkembang seiring meningkatnya aplikasi berbasis internet yang bersifat dua arah (Web 2.0) sehingga pengguna mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi untuk membangun kesamaan makna. Media sosial memiliki hakikat untuk memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk berinteraksi lebih intensif tanpa jarak dan waktu yang seringkali menjadi penghambat. 

Pesan dapat mengalir dengan cepat kepada pihak yang berkepentingan ataupun entitas yang memiliki perhatian terhadap berbagai pemberitaan. Sosial media memang mempermudah para penggunanya untuk berbagi dan menciptakan pesan melalui jejaring sosial, media online, forum dunia maya dan dunia virtual (Mayfield, 2008: 6).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun