Mohon tunggu...
Habibie Mura
Habibie Mura Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Salam hangat dari belantara hutan Kalimantan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemarau yang Membawa Berkah

6 September 2015   23:38 Diperbarui: 7 September 2015   00:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami kekeringan, akibat kemarau yang berkepanjangan. Dan tidak jarang diikuti dengan kebakaran hutan, seperti yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Hal ini selalu terjadi setiap tahun, entah kenapa? Seperti tanpa ada solusi jangka panjang. Semoga kedepan ada tindakan pencegahan agar tidak lagi terjadi kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap dimana-mana. 

Tidak sedikit daerah yang mengalami krisis air, gagal panen akibat kemarau yang berkepanjangan. Tapi..., kita masih beruntung diwakili oleh wakil kita yang baru-baru ini konon pergi nun jauh ke negeri seberang. Paling tidak mereka "mewakili" kita untuk tidak kesusahan air, tidak menghirup asap akibat kebakaran hutan, tidak merasakan berdebar kala pesawat yang kita tumpangi batal mendarat akibat kabut menyelimuti bandara. Setidaknya mereka mewakili kita untuk "bahagia" menurut takaran mereka. 

Waduh saya jadi ngelantur kemana-mana, habis gemes sih melihat saking "bahagia-nya" wakil kita.

Kembali ke topik, KEmarau yang membawa berkah.

Bagi sebagian masyarakat di Desa Ngloram Kecamatan Cepu kemarau yang berkepanjangan justru mendatangkan berkah (rejeki) bagi mereka. Dengan surutnya Bengawan Solo akibat kemarau, sehingga di daerah Ngloram dijadikan tempat wisata musiman. Musiman karena di sungai Bengawan Solo yang surut, dimanfaatkan oleh warga untuk bersantai dengan hati riang gembira, tentunya mereka tidak mau kalah dengan para "wakil" kita yang pergi nun jauh ke seberang sana.

Tentunya kalau musim hujan, tempat wisata dadakan tersebut akan tenggelam di dasar sungai bengawan Solo.


Setiap sore pada musim kemarau ini daerah tersebut selalu ramai pengunjung, yang datang dari wilayah lain untuk rekreasi. Ada yang sekedar minum kopi, ada yang memancing, ada juga yang sekedar selfie (mungkin gak mau kalah juga dengan wakilnya yang selfie beberapa waktu lalu).

Ha ini tentu membawa berkah bagi warga sekitar yang menyulap halaman rumah mereka sebagai lahan parkir, membuat warung dadakan, sehingga penghasilan juga bertambah.

Salam bahagia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun