Mohon tunggu...
Habibie Mecca
Habibie Mecca Mohon Tunggu... Programmer - Penulis

Pecinta arabica yang tertarik dengan dunia matematika terapan, bisnis dan finansial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Orang (Ngerasa) Baik Selalu (Merasa) Tersakiti?

18 Februari 2023   15:12 Diperbarui: 18 Februari 2023   15:14 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kata-kata itu mungkin akan terlontar dari orang yang sudah merasa jadi orang baik tetapi malah diinjak-injak orang lain, padahal itu pemikiran yang salah loh.

Sampai ada keluar kalimat quotes dari antah berantah

 "orang jahat berawal dari orang baik yang tersakiti"

Yang bene raja, sadarilah yang sering tersakiti itu people pleaser yang bertopeng sebagai orang baik, padahal aslinya ya memang pura-pura baik saja dengan harapan agar dia mendapatkan benefit dari feedback balik orang-orang yang dia perlakukan baik saja.

People pleaser itu secara sederhana bisa diartikan orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain tetapi tidak tulus, ada udang di balik rempeyek, membuat orang lain senang tetapi ada maunya, hati-hati kalau beretemu dengan orang yang seperti ini ya.

Ketika dia sudah menyenangkan orang lain, kemudian orang itu tidak memberikan respon balik sesuai yang dia harapkan, si topeng ini people pleaser akan langsung merasas kecewa nelangsa dongkol, akhirnya timbul dendam, menyesal karena sudah berbuat baik yang akhirnya ada niatan buat membalas jahatin orang lain.

Itu mindsetnya salah ya, tolong segera diperbaiki, karana kalau kamu melakukan itu tandanya kamu bukan orang baik, bohong. Alias pura-pura baik tapi modus.

Orang yang beneran baik itu,berbuat baik karena dia ingin memberikan manfaat kepada orang lain aja, tidak ada embel-embel niat feedback dll. Dari awal memang tulus bahkan tanpa memberi tahu pun, dia tidak peduli orang lain mau bales kek ? responnya jelek kek? Bodo amat! Kalau responnya baik ya syukur alhamdulillah, kalau tidak yasudah, karena dia tidak butuh pujian, beneran berbuat baik karena ingin jadi baik aja, tidak bermaksud disenengin orang, toh buat apa? Dia dari berbuat baik ke orang lain saja sudah membuatnya senang.

Dan kalau apesnya lagi ketemu orang lain yang tidak menerima kebaikan kita, yasudah so what? Dia tidak akan ambil pusing dan melanjutkan kebaikan itu untuk orang lain yang bisa menerima kebaikannya dengan senang hati.

Jadi perlu diingat dan waspada ya, orang yang mengaku orang baik kemudian merasa disakiti mereasa jadi korban, tiati itu gejala people pleaser. Jangan dilanjutkan karena toh sama sekali tidak ada untungnya, untuk apa berpura-pura menjadi baik? apa tidak capek bersandiriwara?

kalau kamu benar-benar orang baik. kamu tidak akan merasa tersakiti kalau kebaikan kamu tidak diterima orang lain, kamu hanya akan memberi kebaikan kepada orang yang menghargai kebaikan orang lain, Ikhlas dalam memberi dan berbagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun