Mohon tunggu...
Habibi Hidayat
Habibi Hidayat Mohon Tunggu... -

saya adalah habibi hidayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kereta Apiku

25 Maret 2011   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keretaku, terus-teruslah melaju
Jangan hirau pada padatnya rongga tubuhmu
Ini kami, ini kami

Keretaku, terus-teruslah melaju
Bawalah kami ke kota itu,
Biarkanlah hanya doa ada dalam hati dan kantong celana kami
Seraya mengamini, sekali lagi,
Ini kami inilah kami

Keretaku, tetap-tetaplah pada relmu
Biarkanlah sejarah kami jadi debu
Di sambungan gerbongmu,
Di toilet umummu,
Di pesing baumu,
Di setiap rongga
Di raung panjang malammu,
Yang gelap dan tanpa akhir
Seperti harap dan doa kami
Seperti harap dan doa kami

Tetap-tetaplah melaju, kalaupun tidak,
Sampaikan salam kami pada kota itu…
(habibi hidayat)

Cirebon, 10 Maret 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun