Agustus adalah bulan penuh suka cita bagi rakyat Indonesia. Sejak awal bulan, berbagai sudut negeri yang terdiri dari lebih dari 16.000 pulau serta 265 juta penduduk ini diliputi kebanggaan tersendiri, yaitu menyambut Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta. Ulang tahun negeri kita yang ke-73 ini terasa lebih istimewa, karena sehari setelahnya, Indonesia akan memulai acara olahraga akbar tingkat dunia, "Asian Games" namanya. Pesta olahraga terbesar se-Asia ini, akan kembali digelar di Bumi Pertiwi.
Kita sebagai warga Indonesia patut berbangga, dengan ditunjuknya sebagai tuan rumah oleh Olympic Council of Asia, hal ini membuktikan bahwa negara kita dipercaya dalam menyediakan fasilitas kelas dunia. Mulai dari ketersediaan sarana pendukung, kemajuan infrastruktur, adanya moda transportasi serta jaringan komunikasi yang baik dan memadai.Â
Setelah sebelumnya menjadi tuan rumah pada tahun 1962, Indonesia kini semakin diperhitungkan dan menjadi negara berpengaruh di dunia. Bila sebelumnya hanya diadakan di satu kota, untuk pertama kalinya, Asian Games ke-18 tahun ini akan dilaksanakan di dua kota dalam dua pulau berbeda, yaitu kota Jakarta di pulau Jawa, serta kota Palembang di pulau Sumatera. Dua pulau besar di bagian barat Indonesia yang terus menampakkan perkembangannya.
Kesuksesan Indonesia dalam menggelar Asian Games puluhan tahun lalu, menyisakan sejarah gemilang dan kesan tersendiri bagi negeri ini. Tidak mengherankan bila antusiasme rakyat Indonesia dalam menunggu momen bersejarah tahun ini dimulai sejak jauh-jauh hari.Â
Hal ini tidak terbatas pada penduduk yang tinggal daerah Jakarta-Palembang dan sekitarnya saja, akan tetapi juga jutaan penduduk yang tersebar dari ujung barat provinsi Aceh hingga ujung timur provinsi Papua begitu antusias menyambutnya.Â
Tak terhitung jumlah kegiatan menyambut Asian Games yang dilaksanakan secara sukarela dan gotong royong oleh para warga, sudut-sudut kota juga terlihat semakin menawan menyambut Hari Kemerdekaan sekaligus turnamen olahraga internasional.Â
Bahkan antusiasme ini juga ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo, yang kerap kali mengenakan pakaian dengan atribut Asian Games yang memukau. Tentu saja, demam Asian Games terus menular, membakar semangat masyarakat Indonesia yang semakin berkobar.
Sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia bukan sekadar negara penyedia tempat berlaga saja, melainkan juga sebagai kesempatan besar untuk menunjukkan pada dunia tentang Pesona Zamrud Khatulistiwa, yang sejak dulu kala selalu dipuja-puja bangsa. Asian Games bukan hanya tentang olahraga, akan tetapi juga sebagai National Branding, promosi pariwisata, serta banyak sektor lainnya, yang tentu saja momen prestisius ini akan menjadi anugerah bagi Indonesia.Â
Opening ceremony pesta olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade ini, akan dirancang menjadi pembukaan acara olahraga terbesar dan termegah di dunia, mengundang banyak perhatian serta kunjungan wisatawan manca negara, untuk datang dan menyaksikan langsung semangat keberagaman Indonesia yang begitu kaya. Ribuan atlet dan supporter dari puluhan negara, ribuan wartawan dari berbagai media, jutaan pasang mata di belahan dunia, akan tertuju pada negera kita, Indonesia.
Sebagai tuan rumah dengan reputasi kekayaan yang beragam, Indonesia menggunakan maskot yang merepresentasikan ciri khas fauna Nusantara. Mulai dari Bhin Bhin, seekor burung Cendrawasih yang merepresentasikan strategi. Atung, seekor Rusa Bawean yang mewakili kecepatan. Hingga Kaka, seekor Badak bercula satu yang menunjukkan kekuatan.Â
Ketiga maskot yang mewakili tiga wilayah Indonesia ini dilengkapi dengan kostum berciri khas motif-motif pakaian adat yang begitu memikat. Melalui maskot Bhin Bhin, Atung, dan Kaka, semangat  Bhinneka Tunggal Ika kita akan menjadi Energy of Asia dari Indonesia untuk dunia.Â