Berbicara dengan nada lantang atau berteriak kepada anak telah menjadi salah satu pola komunikasi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, perlu diketahui bahwa berteriak kepada anak dapat memiliki dampak buruk bagi perkembangan dan kesejahteraan anak tersebut.Â
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang timbul dari perilaku berteriak kepada anak:
1. Kerusakan Emosional
Berteriak kepada anak dapat menyebabkan kerusakan emosional yang berkepanjangan. Anak yang sering diteriaki akan merasa takut, tertekan, dan merasa tidak aman dalam lingkungannya. Hal ini dapat memicu rasa cemas atau marah yang sulit untuk dikendalikan saat mereka tumbuh dewasa.
2. Rendah Diri
Anak-anak yang kerap diteriaki cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah. Mereka mungkin akan merasa bahwa mereka tidak berharga atau tidak dapat melakukan sesuatu yang benar. Hal ini dapat menghambat perkembangan pribadi dan kemampuan anak dalam mengeksplorasi bakat dan minat yang dimiliki.
3. Permasalahan dalam Hubungan
Teriakan yang dilakukan berulang-ulang dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Anak mungkin akan memiliki perasaan dendam atau benci terhadap orang tuanya. Mereka akan kehilangan kepercayaan kepada orang tua dan merasa bahwa mereka tidak dihargai. Hal ini dapat menyebabkan jarak emosional antara orang tua dan anak.
4. Munculnya Perilaku Agresif