Mohon tunggu...
Habib Fitra Abimayu
Habib Fitra Abimayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwa yang Terikat Janji

12 Mei 2024   21:22 Diperbarui: 12 Mei 2024   21:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ruang sunyi, gema berbisik pelan,
Janji terucap, terpatri teguh, tak lekang jalan.
Sebuah ikatan, beban sekaligus pegangan,
Menggiring langkah menuju masa depan.

Bebas berkelana, dambaian hati meronta,
Namun terbentang batas, tak boleh semena-mena.

Beban yang terasa berat, dan terkadang ingin lepas,
Tapi suara hati berbisik pelan namun tegas,
Janji dipegang teguh, walaupun jalan terjal dan kelam.

Oh, jiwa yang terikat, berjuanglah bertahan,
Tetap melangkah, meski terkadang terseok dan tertahan.
Ingatlah tujuan, janji yang pernah terucap,
Buktikan ketulusan, jangan mudah digoda napsu dan ucap.

Karena janji adalah kehormatan, harga diri,
Menjadi bukti nyata, bahwa kita bisa berlari.
Menuju masa depan yang lebih berarti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun