Sebuah UMKM bernama R4 sudah memulai usahanya sejak tahun 2015. Berawal dari memproduksi keripik pisang, kini usahanya semakin berkembang. Selain memproduksi keripik pisang, R4 juga memproduksi varian keripik lainnya seperti keripik basreng dan keripik singkong Berlokasi di Baleendah tepatnya Jalan Adipati Ukur, usaha keripik R4 ini memiliki macam-macam varian rasa terdiri dari rasa original, jagung bakar, balado serta pedas menjadikan pilihan bagi konsumen.
Sejauh ini, UMKM yang berkecimpung di dunia kuliner (makanan ringan) ini telah berperan sebagai supplier bagi 4 grosir di wilayah Bandung Raya, di antaranya 3 grosir di Baleendah Kabupaten Bandung serta 1 grosir yang bertempat di daerah Lodaya Bandung. Walaupun telah menjalani kondisi pandemi yang sama-sama telah dijalani masyarakat Indonesia lebih dari satu tahun ini, R4 masih mampu bertahan dan kokoh berdiri dengan sekuat tenaga.
“Alhamdulillah permintaan barang selalu ramai, bahkan beberapa kali sempat tidak terpenuhi karena persoalan waktu produksi yang terbatas.”, ujar Ruri (salah satu pemilik R4 Keripik).
Dengan adanya langkah preventif pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 terhadap UMKM di Indonesia, salah satunya yakni digitalisasi UMKM. Dimana R4 Keripik menyambut hal tersebut dengan baik. Dalam memulai bisnis secara online, R4 didampingi oleh seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang menjalani KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar pada Masa Pandemi Covid-19 (MDPBE-MBKM). Ia bernama Habib, mahasiswa prodi Pendidikan Seni Musik UPI. Atas kerja sama berikut, salah satu programnya yakni dengan merintis bisnis online sebuah UMKM. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh target pasar R4 yang sudah cukup stabil dalam ranah grosir. Maka dari itu, agar produk R4 semakin dikenal masyarakat, aktivitas bisnis secara online sudah semestinya dibangun.
Diawali dengan memanfaatkan fitur bisnis pada aplikasi Whatsapp, Ruri pun didampingi mahasiswa untuk membuat akun Whatsapp Business. Dimulai dari mengisi profil lengkap usahanya, kemudian satu per satu produk R4 dimasukan ke dalam katalog yang merupakan salah satu fitur Whatsapp Business untuk memudahkan pebisnis dalam memasarkan produknya. Begitu pula calon konsumen atau pelanggan dapat melihat terlebih dahulu apa saja produk dari usaha tersebut.
Dalam mengisi katalog (11/7), Ruri memasukan satu per satu produk dengan varian rasa serta ukuran yang berbeda-beda. Selain itu, dalam katalognya juga terdapat produk yang dijual secara grosir. Rata-rata memiliki netto 2000 gram.
Tidak hanya membuat akun Whatsapp Business, Ruri juga didampingi mahasiswa untuk membuka serta mengelola akun Shopee Seller dikarenakan cukup banyak masyarakat yang sudah menggunakan e-commerce tersebut. Tahapannya cukup mirip dengan Whatsapp Business, tetapi informasi produk diisi lebih rinci supaya memudahkan pembeli ataupun pihak penyedia jasa antar barang untuk menentukan biaya ongkos kirim.
Tentunya tidak mudah dalam membangun bisnis online. Namun, yang paling penting dalam berbisnis online adalah membangun Trust, yakni kepercayaan. Pelayanan toko, hasil review ataupun testimoni pembeli serta rating toko sangat berpengaruh bagi calon pembeli. Namun, dengan posisi R4 yang saat ini sudah cukup stabil dalam jalur offline (suplai grosir), hal tersebut dapat dijadikan beberapa testimoni sebagai langkah-langkah membangun Trust dalam berbisnis secara online.
Langkah berikutnya tidak lain tidak bukan adalah merencanakan konsep promosi produk di sosial media. Hal ini menjadi poin penting untuk menarik perhatian masyarakat serta memberikan stimulus agar produk ini dapat diingat terlebih dahulu walaupun belum membelinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H