Sebuah cerita inspiratif diangkat dari kisah nyata dari kehidupan seorang pemuda tampan yang giat dalam melakoni usaha/bisnis, sebut saja namanya khairul.
judul
JURANG itu bersahabat
DAN
KERIKIL itu muslihat
Pada suatu hari khairul senang dalam berbagai usaha dan bisnis dengan harapan dia mempunyia penghasilan mandiri dan mengurangi beban ibunya untuk membiayai hidupnya dan setudinya. Dengan tekad bulat khairul pun berbesar hati bahwa usahanya akan berhasil dan teriming-iming untung yang besar, lalu khairul membangun usahanya dengan uang pijaman dari beberapa orang yang khairul kenal dengan tempo yang telah disepakati. Selang beberapa waktu dalam melakoni usahanya, khairul mengalami bangkrut yang sangat sampai semua modalnya habis tidak ada keuntungan sefikitpun yang dia raup. Tempo pelunasan hutang pun telah berakhir sedang khairul tidak punya receh sedikitpun dalam sakunya. Semua teman-temannya mencela habis-habisan dan tidak mahu membantu malah mencibir karena mereka mrnganggap khairul nekad hutang dalam jumlah yang besar. Akhirnya dalam hari-harinya khairul di kejar-kejar orang menagih hutang mereka. Karena telah jatuh tempo, khairul dihadapkan pada 2 (dua) pilihan:
1.Melunasi hutang dalam waktu 1,5 bulan (padahal pada saat ini tidak ada pekerjaan sama sekali), apabila tidak!!! Di seret kedalam bui
2.Rumah orang tuanya akan ikut disita sebagai ganti hutangnya (padahal itu satu2nya harta dan tempat tinggal keluarganya).
Khairul sangat tertekan dengan keadaan ini, dia merasa tidak ada lagi jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya. Pikiran penat, bingung, pusing dan buntu, badan menjadi lemah, lunglai, dia hanya bisa meratapi nasibnya. Lebih berat lagi dia terfikirkan ibunya yang hidup sendiri karena bapaknya sudah tiada, dan ibunya setiap hari hanya bisa menangis mendapati apa yang sedang khairul timpa.
Karena takut sewaktu-waktu ketemu dengan orang yang menagih hutang dan atau ada orang yang akan membunuhnya akhirnya Khairul pun memutuskan untuk menyembunyikan dirinya dari kehidupan khalayak ramai dengan menyewa ruko kecil milik temannya yang sudah lama takterpakai dan akan dibayar ketika punya uang nanti. Badannya menjadi tidak terurus lusuh, hari-harinya penuh ratapan dan ancaman hingga dia merasa lebih baik kiamat pada hari itu juga agar terbebas dari masalahnya, padahal masalahnya belum tentu selesai begitu saja dengan itu bisa-bisa dia tersiksa di alam baka kelak, dia lupa akan balasan amal perbuatan dunia, sungguh pikirannya menjadi tandus dan pendek.
Pada saat itu hanya ada satu harta yang dia miliki yaitu hp butut, namun keberadaan hp itu selalu membuat dirinya ketakutan karena setiap detik, menit, jam bahkan hari ada orang sms dan telepon dengan nomer yang selalu berganti-ganti untuk menagih hutangnya, karena hutangnya tidak hanya kepada 1 orang tapi banyak orang.
Dalam kebingungannya itu dia merasa lebih baik hutang ratusan juta kepada 1 orang daripada nominal kecil tapi kepada orang banyak, kaena ocehan saat menagih sama. (sama2 teriaknya, bahkan lebih serem yang nominalnya kecil).hmmmmm begitu tololnya dia……..
Ketika keadaan semakin carut marut tidak ada arah dan ketentuan, hatinya pun tergerak dan berusaha bersabar serta mendekatkan diri melalui berdzikir. Karena dia ingat sebuah ayat yang artinya: (Ingatlah, sesungguhnya dengan berdzikir dapat menenangkan hati). Dengan begitu dia aktif membaca kitab suci sebagai wujud usaha mencari ketenangan yang dijanjikan pada ayat tersebut, lalu dia menemukan sebuah ayat yang dianggapnya cocok dan tepat untuk menjawab permasalahan dirinya yaitu QS.al-Shaf ayat 13 yang artinya:Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Dengan membaca ayat tersebut dia manggut-manggut dan merasa ada pencerahan baru, dunia terasa berwarna kembali disertai senyum kecilnya yang penuh harapan. Karena waktu yang singkat untuk segera melunasi hutangnya, dirasa ayat ini betul-betul petunjuk yang dia harapkan dan tunggu-tunggu saat ini.
Diwaktu ini dia merasa tergerak dan percaya, bahwa orang yang mahu berusaha akan mendapat balasannya sesuai apa yang dia kerjakan, “kalau tidak sekarang kapan lagi bisa selesai masalah ini” bisikan dalam hatinya.
Kemudian dia bertekad dan memulai kehidupan yang lebih baik dan memegan 3 prinsip yang diannggapnya sebagai kunci kesuksesan, dia pun benar-benar dalam menjalankannya. Yaitu:
1.beribadah dengan maksimal (24jam)
2.berikhtiar dengan maksimal (24jam)
3.berfikir dengan maksimal (24jam)
Tiga hal di atas menjadi sebuah tantangan besar baginya, karena ketika seseorang terbelit dalam masalah pada umumnya sangat malas beribadah,berikhtiar,dan berfikir. Namun dengan tekat bulat dia bisa melakukan hal tersebut.
Hari-harinya selalu dia isi dengan amal kebaikan, menjalankan sholat berjamaah dengan tekun sebagai bentuk pengabdian seorang hamba dan mengharap balasan pahala 27°. Dia selalu berpikir secara matematis seberapa sering dia berjamaah dikalikan dengan 27°=xxxx°. Seperti dalam rumus matematika:
JUMLAH JAMA’AH X 27° =XXXX°
100
Dengan begitu dia berdoa “Ya Tuhan, berikanlah balasan 3% dari 27 ° dari jumlah pahala tersebut sekarang juga ya tuhan……. Dan sisanya aku rela balasannya di akhirat kelak” Dengan optimis dia berdo’a sedemikian rupa, seakan dia tahu bahwa tuhan benar-benar mengabulkan do’a nya tersebut.
Setelah merasa semua perbuatan mulia telah dia kerjakan, mulailah dia mencari-cari amal apa yang belum dia perbuat. Akhirnya panti asuhan, menjadi salah satu tujuan utama untuk mengabdikan diri tanpa mengharap suatu balasan apapun dari pihak panti, karena dia hanya minta balasan dari Tuhan bukan manusia. Dia merasa balasan dari Tuhan lebih besar, lebih banyak dan lebih mulia dari balasan yang diberikan oleh manusia.
Besar harapannya atas pengabdiannya itu sebuah balasan dari Tuhan, dia yakin bahwa do’a yang dipanjatkan oleh para anak yatim sangat mujarab (terkabulkan) seketika itu dan tidak ada hijab menuju Sang Pencipta alam semesta ini. Setelah beberapa waktu berlalu dia mengabdikan dirinya, akhirnya dia berusaha menguatkan diri dan mohon pamit…….
Setelah proses panjang dia lalui akhirnya pada suatu hari dia mendapat telepon dari partner lamanya yang memberi tawaran untuk kerjasama, dan dari hasil kerjasamanya itu dia mendapat pennghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, sedikit demi sedikit mencicil tanggungan tempat sewaannya itu.
Kemudia mendapat telepon kedua dari orang yang mengaku sahabat almarhum orang tua laki-lakinya, dengan suasana hati yang tak terkira bahagianya sekaligus heran dan bingung menyelimuti perasaannya, hatinya berkata “apakah ini jawaban atas do’a dan ikhtiarku????? inikah janji tuhan pada ayat 13 itu????”. airmata berlinang seraya memuji pada tuhan…… “terima kasih tuhan,,,,,,,,,,,”. dan akhirnya khairul memutuskan untuk bertemu dengan orang tersebut, dan berbincang-bincang;
a.(sahabat orang tuanya) bertanya….. “ada masalah apa??? Saya dengar kamu sedang kesulitan…….?”.
b.khairul menjawab…”saya sedang bangkrut dalam usaha dan terlilit hutang yaang sangat besar….(ratusan juta)
a.berkata:
Orang Jatuh Kedalam Jurang, Bukan Karena Menjatuhkan Dirinya
Tetapi Karena Terlalu Lama Bermain Di Tepi Jurang, akhirnya terp-
eleset Oleh Kerikil Yang Kecil.
seraya berkata: tenang saja hutangmu saya lunasi semuanya……..
b.cucuran air mata melinangi lesung pipinya dan Khairul merasakan sebuah keajaiban sedang terjadi pada dirinya……
Akhirnya hutangnya lunas sekaligus dan masalahnya selesai, waktu itu bertepatan pada tgl 15 OKTOBER 2012, dan dia bernadzar untuk menulis buku tentang dirinya dan sudah terealisasi.
Silahkan download narasi kisah di atas melalui http://www.4shared.com/dir/mUhfYX8x/_online.html
MALANG: 15 OKTOBER 2012
PENULIS
(HABIB ATHOILLAH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H