Mohon tunggu...
Habiburrohman
Habiburrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Editor

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membangun Demokrasi Pancasila Melalui Ukhuwah Islamiyah dan Sadaqah

13 April 2023   18:50 Diperbarui: 13 April 2023   18:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial Kapital dan Kapital Sosial/Dok Pribadi

Pancasila sebagai Dasar Negara dan Indonesia sebagai negara, menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Konsep Sosial Kapital dan Kapital Sosial atau didalam Islam dikenal sebagai Ukhuwah Islamiyah dan Sadaqah dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun demokrasi Pancasila yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Menurut Fukuyama, demokrasi tidak dapat terbentuk secara efektif jika tidak ada kepercayaan dan jaringan sosial yang kuat di masyarakat. Konsep sosial kapital dan kapital sosial yang dikemukakan oleh Fukuyama dalam bukunya "Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity" dapat menjadi alternatif dalam membangun demokrasi Pancasila yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Menurutnya, Sosial kapital adalah jaringan hubungan sosial yang memungkinkan individu untuk saling bergantung dan saling mempercayai. Sosial kapital dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti keluarga, komunitas, organisasi, atau bahkan negara. Sosial kapital ini dianggap penting karena dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi, seperti meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi tingkat kejahatan, dan meningkatkan kinerja ekonomi.

Kapital sosial, di sisi lain, adalah sumber daya yang dimiliki oleh individu atau kelompok sosial, seperti pengetahuan, keterampilan, atau modal finansial. Kapital sosial dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan sosial dan ekonomi, seperti memperoleh pekerjaan yang lebih baik, mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, atau memperoleh akses ke pasar dan sumber daya yang lebih luas.

Fukuyama berpendapat bahwa kedua konsep ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Sosial kapital dapat membantu meningkatkan kapital sosial dengan memungkinkan individu atau kelompok sosial untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan dan keterampilan. Di sisi lain, kapital sosial dapat membantu meningkatkan sosial kapital dengan memberikan sumber daya yang diperlukan untuk memperkuat jaringan sosial.

Dalam bukunya yang terkenal itu, "Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity," Fukuyama mengemukakan bahwa tingkat kepercayaan dan kerja sama dalam masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk membangun dan memelihara sosial kapital dan kapital sosial yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam Islam, Sosial Kapital sudah jauh dilaksanakan dalam bingkai Ukhuwah Islamiyah, sedangkan Kapital Sosial berarti Sedaqah. Membangun Demokrasi Pancasila melalui Ukhuwah Islamiyah dan sedaqah adalah sebuah tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Konsep Pancasila yang digali dari nilai-nilai keagamaan dan budaya Indonesia berpotensi besar untuk memperkuat demokrasi yang sehat dan inklusif.

Ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan Islam, adalah fondasi utama dari sebuah masyarakat yang adil dan demokratis, tidak hanya mencakup hubungan antara muslim, tetapi juga dengan orang-orang dari agama dan budaya lain. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan Indonesia dalam keberagaman.

Sedaqah dalam pembangunan masyarakat yang adil dan berkelanjutan, bukan hanya tentang memberikan bantuan material kepada orang kurang mampu, tetapi juga tentang memberikan bantuan moral dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan memberikan sedekah, kita dapat memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan membangun sebuah masyarakat yang inklusif dan adil.

Disisi lain, Fukuyama menekankan pentingnya demokrasi dalam membangun sebuah masyarakat yang sejahtera dan adil. Namun, Fukuyama juga mengakui bahwa demokrasi tidak hanya tentang institusi politik, tetapi juga tentang nilai-nilai budaya yang mendasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun