Maraknya berita-berita di sore hari tentang anggaran negara yang berlebihan yang dianggarkan orang-orang DPR, dengan anggaran yang tidak logis, ini sungguh sesuatu yang mengkhawatirkan, apakah suatu yang logis apabila kita melihat anggaran gila satu kursi yang biasanya di pakai untuk duduk saja, bahkan ada yang menyelewengkannya sebagai tempat tidur, setara atau mungkin lebih dengan anggaran renovasi kelas SD di kampung-kampung ? kita semua mengela nafas panjang.
Mungkin saja, itu bukan anggaran yang sebenarnya, kursinya mungkin murah namun kantung-kantung uang saja yang ingin diisi untuk membeli mobil baru untuk menghadapi tahun baru agar lebih terihat jurang antara kekayaan dan kemiskinan? untuk apa sih gengsi-gensian lebih mau lagi kalau diketahui bahwa mobilnya itu adalah uang rakyat, itukan uang haram, berarti pantas rakyat untuk merampoknya ? itu juga tidak mungkin.
Jadi sekarang begini saja, kita sebagai rakyat, di negara yang memiliki sistem demokrasi, apa yang bisa kita lakukan ? kita adalah pemegang kekuasan tertinggi di negeri ini, apakah kita hanya bisa melakukan hala-hal yang seperti saya lakukan hanya menulis psotingan disini? tapi ini adalah langkah awal, jadi tidak salah kan ?
Kalau saya pikir-pikir, apakah Indonesia harus di jajah lagi agar kita bisa menjadi satu ? sekarang kita sudah dijajah, bung. Apakah uang pajak yang disetorkan oleh kita dengan taat pajak sudah kembali kepada kita dengan fasilitas yang membuat kita puas ? saya rasa tidak, dana BOS dan ASKES itu biasa, harusnya kita sebagai negara yang mempunyai cadangan minyak yang besar tidak ada cekcok masalah premium atau pertamax subsidi, sampai diiklankan di Teve.
Sebernarnya kita bisa bersatu, tak hanya dari golongan pelajar seperti yang terjadi pada tahun 1998, tapi dari semua rakyat yang memiliki kekuasaan tertinggi di negeri demokrasi Indonesia, apakah kita akan menerobos pagar DPR dan menginjak-injak DPR, saya tak ingin itu terjadi.
Wahai parah anggota perwakilan rakyat, jangan hanya mewakili kekayaan negara ini. wakililah kesengsaraan kami, wahai para wakil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI