Umsida.ac.id-Program kerja Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) di Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, berfokus pada pengembangan produk jamu kunyit asam yang dihasilkan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. Kegiatan ini dilakukan pada hari senin tanggal 20 Januari 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat jamu sebagai minuman kesehatan tradisional, serta memperkuat branding produk agar lebih dikenal di pasar yang lebih luas. Melalui program ini, mahasiswa UMSIDA berupaya menciptakan sinergi antara pengetahuan akademis dan praktik lapangan, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat desa.
Kegiatan KKN-P ini dilaksanakan dengan semangat untuk memberdayakan masyarakat setempat, terutama pelaku UMKM yang selama ini menghadapi tantangan dalam pemasaran produk mereka. Kelompok KKN-P UMSIDA berkolaborasi dengan pelaku UMKM di Desa Andonosari untuk merumuskan strategi pembuatan dan branding jamu kunyit asam. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, tetapi juga untuk memperkenalkan nilai-nilai kesehatan yang terkandung dalam jamu kepada masyarakat luas. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan sumber daya alam yang ada, program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Proses pembuatan jamu kunyit asam dimulai dengan pemilihan bahan baku berkualitas tinggi. Kunyit dan asam jawa merupakan dua bahan utama yang digunakan, yang dikenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Mahasiswa KKN-P memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai teknik pengolahan yang baik dan benar, termasuk cara menjaga kebersihan dan kualitas produk. Pelatihan ini mencakup aspek-aspek penting seperti pemilihan bahan baku yang segar, teknik ekstraksi yang tepat, serta cara penyimpanan yang aman agar produk tetap terjaga kualitasnya. Melalui pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memproduksi jamu dengan standar yang lebih tinggi dan aman untuk dikonsumsi.
Setelah proses pembuatan, langkah selanjutnya adalah branding produk. Branding menjadi aspek penting dalam menarik perhatian konsumen. Mahasiswa KKN-P membantu pelaku UMKM merancang label yang menarik dan informatif untuk produk jamu kunyit asam. Desain label mencakup informasi mengenai manfaat kesehatan dari jamu tersebut, cara penyajian, serta informasi kontak bagi konsumen yang ingin membeli produk. Selain itu, mahasiswa juga memberikan saran mengenai desain kemasan yang menarik agar produk lebih menonjol di pasaran. Dengan branding yang baik, diharapkan produk jamu kunyit asam dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Strategi pemasaran juga menjadi fokus utama dalam program kerja ini. Mahasiswa melakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi konsumen dan saluran distribusi yang tepat. Mereka menyarankan penggunaan media sosial sebagai platform pemasaran yang efektif, mengingat banyaknya pengguna internet di kalangan masyarakat saat ini. Dengan memanfaatkan Instagram, Tiktok dan Shopee, pelaku UMKM dapat mempromosikan produk mereka secara langsung kepada konsumen. Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam pembuatan konten pemasaran yang menarik untuk menarik perhatian audiens.
Sebagai bagian dari program kerja KKN-P, evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengukur keberhasilan implementasi program. Mahasiswa bersama pelaku UMKM melakukan diskusi untuk mengevaluasi hasil penjualan dan feedback dari konsumen mengenai produk jamu kunyit asam. Tindak lanjut dari program ini mencakup rencana pengembangan produk baru berdasarkan umpan balik yang diterima serta peningkatan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Dengan adanya evaluasi rutin, mahasiswa dan pelaku UMKM dapat terus berinovasi dan memperbaiki kualitas produk.
Program kerja KKN-P Umsida di Desa tidak hanya berfokus pada pembuatan jamu kunyit asam tetapi juga pada pemberdayaan pelaku UMKM melalui branding dan pemasaran yang efektif. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat setempat, diharapkan produk jamu kunyit asam dapat dikenal luas dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis dalam mengimplementasikan ilmu mereka demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, kegiatan KKN-P ini menjadi sebuah langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat desa melalui pengembangan produk lokal yang berkualitas tinggi. Diharapkan bahwa inisiatif ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi pelaku UMKM tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dengan menggunakan produk-produk alami seperti jamu kunyit asam. Program kerja ini merupakan contoh nyata dari kontribusi mahasiswa dalam pembangunan masyarakat serta upaya menjaga warisan budaya Indonesia melalui pemanfaatan jamu tradisional sebagai bagian dari gaya hidup sehat masa kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI