Proses perencanaan dan peninjauan kinerja harus sesuai dengan lingkungan dan budaya organisasi. Hal ini membutuhkan lebih dari sekedar basa-basi pada kata-kata buzz bisnis dan mode manajemen terbaru ini berarti organisasi harus memastikan bahwa apa yang dilakukannya dalam praktiknya konsisten dengan janji yang dibuat. Selain itu, orang-orang yang harus membuat perencanaan dan peninjauan kinerja bekerja secara efektif yaitu, semua manajer dan semua karyawannya harus diberi keterampilan dan kepercayaan diri untuk menggunakan prosesnya sebagai bagian dari manajemen normal dan peran kerja mereka.
4. Take a total approach
Mengubah nama dan penekanan saja tidak akan cukup kecuali perencanaan dan tinjauan kinerja merupakan inti dari pendekatan total organisasi terhadap manajemen kinerja. Mungkin tepat sekali untuk mendeskripsikan penilaian kinerja sebagai 'hanya upaya untuk berpikir jernih tentang kinerja setiap orang saat ini dan prospek masa depan dengan latar belakang situasi kerja total' (Mayfield 1960).
Dulu, tentu saja, dunia adalah tempat yang jauh lebih mudah. Saat ini, organisasi harus memperhatikan manajemen kinerja karena mereka berjuang untuk menjadi kompetitif di pasar dan keadaan yang terus berubah. Struktur organisasi, sifat pekerjaan yang mereka lakukan, dan orang-orang yang mereka pekerjakan telah berubah secara dramatis selama beberapa dekade terakhir, demikian pula sifat kinerja yang harus dikelola. Bagaimana mereka dikelola harus mendorong mereka untuk mau memberikan kontribusi yang lebih baik, mereka hendaknya dibantu untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka sehingga mereka dapat meningkatkan kontribusinya; dan kontribusi tersebut harus diakui dan dihargai dengan cara yang membuat karyawan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, pekerjaan mereka dan atasan mereka.
Habibah Bimbing A.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H