Senin (22/7/2024), Mahasiswa KKN-MB posko 15 melakukan kunjungan ke Vihara Gunung Pati. Kunjungan tersebut merupakan salah satu program kerja dari KKN- Moderasi Beragama (KKN-MB) posko 15 sebagai implementasi Moderasi Beragama, khususnya di lingkungan Kelurahan Sadeng.
Kedatangan mahasiswa KKN-MB posko 15 disambut dan diterima dengan sangat baik oleh Bhikku Dhammajoto selaku perwakilan Vihara sekaligus narasumber. Kunjungan tersebut terbagi menjadi beberapa sesi, yang diawali dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan sesi sharing time.
Â
Sesi Sharing time ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat antar agama guna meningkatkan rasa kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. "Moderasi beragama merupakan sikap seseorang yang tidak berlebihan maupun tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama menjadi perihal penting yang dibutuhkan dalam bersikap adil dan berimbang untuk kemaslahatan umum. Hal ini dikarenakan sikap ekstrim dapat menimbulkan konflik, kebencian, intoleransi, dan perang." ungkap Talita Fahriza M. selaku perwakilan anggota KKN-MB Posko 15. Â
Selama sesi tersebut berlangsung, terdapat berbagai pertanyaan yang dilontarkan dari mahasiswa KKN-MB Posko 15, diantaranya terkait kegiatan keagamaan, cara pandang buddhisme mengenai moderasi, program inisiatif dari pihak vihara untuk memperkuat harmonisasi antar umat agama, dan sebagainya.
"Sikap toleran yang dilakukan pihak Vihara berupa memasang spanduk ucapan hari raya agama tertentu, salah satunya ucapan hari raya umat muslim serta memberikan pengeras suara untuk masjid setempat. Selain itu, ketika pihak Vihara sedang mengadakan suatu kegiatan, maka masyarakat setempat akan diundang untuk turut serta dalam acara tersebut. Pihak Vihara juga tetap melakukan aktivitas sosial dengan penduduk sekitar" jawab Bhikku Dhammajoto mengenai pertanyaan cara agama Budha dalam mengenalkan toleransi antar agama di lingkungan masyarakat.
"Agama Buddha memperbolehkan ummatnya bergaul dengan siapa saja selama tidak memberikan dampak negatif dan tidak mengganggu aktivitas agama lainnya" Â jawab Bhikku Dhammajoto saat ditanyai perihal moderasi beragama dalam lingkup sosial menurut Agama Buddha
Antusiasme dari mahasiswa dan Bhikku pada sesi sharing ini sangatlah baik dan saling memberikan timbal balik. Kunjungan tersebut juga memberikan banyak wawasan terkait moderasi beragama dari sudut pandang buddhisme, walaupun pada dasarnya cara pandang moderasi setiap umat itu berbeda, karena dalam keseharian masyarakat telah dihadapi oleh keanekaragaman agama, ras, dan budaya. "Buddha mengatakan bahwa ajaran yang diajarkan merupakan daun yang digenggam sedangkan kebaikan atau keberkahan seperti daun yang terdapat di hutan" pesan Bhikku Damajoto di akhir sesi. Kunjungan diakhiri dengan ucapan terimakasih dari kedua belah pihak dan ditutup dengan sesi foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H