Mohon tunggu...
Habibah
Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis di brownisnis.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jaga Perasaan Orang Itu Harus, Tapi Ada Porsinya

4 September 2023   20:57 Diperbarui: 4 September 2023   21:18 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Sumber: EbookAnak.com

Belakangan ini saya sering dengar kalimat, "Tidak perlu mengiyakan semua permintaan orang lain." Lalu ujung-ujungnya disertai kalimat, "Sejak kapan menjaga perasaan orang lain jadi tugas kita?"

Nyatanya, menurut saya, hal tersebut kurang tepat. Bagaimana pun, sebagai sesama manusia, kita tetap harus saling menjaga perasaaan orang lain. Hanya saja, memang ada porsinya.

Tidak perlu jauh-jauh. Kita coba ambil contoh kecil saja.

Misalnya ketika kita tidak berkata kasar kepada orang lain, itu sudah merupakan usaha menjaga perasaan orang lain.

Ketika kita tidak berbisik-bisik di depan orang lain, sedang orang tersebut memperhatikan dan tidak tahu-menahu apa yang dibisikkan, itu juga usaha menjaga perasaan orang lain.

Bisa dikatakan, hal-hal semacam itu merupakan etika dalam pertemanan. Karena bagaimana pun, hal-hal sederhana tersebut sangat berpengaruh dalam hubungan pertemanan ke depannya.

Namun, beda lagi ketika kita dimintai tolong oleh orang lain, dan kita tidak mampu untuk itu. Atau, misalkan ada hal lain yang lebih jadi prioritas kita. Di situ, barulah kita tidak harus mengiyakan permintaannya hanya untuk menjaga perasaan orang tersebut.

Karena ya, kita punya prioritas. Kita punya batasan. Dan kita pantas untuk menjaga prioritas tersebut dan menjaga diri sendiri. Kita perlu untuk mengutamakan perasaan diri sendiri kala ada yang tidak sesuai dengan permintaan orang tersebut.

Pada akhirnya, semua hal itu memang ada porsinya masing-masing. Termasuk dalam hal menjaga perasaan orang lain. Karena mengutamakan perasaan orang lain di setiap kesempatan, nyatanya tidak baik juga untuk diri sendiri. Pun jika kita selalu mengutamakaan perasaan diri sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain, akan berujung kerugian juga dalam hubungan pertemanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun