Mohon tunggu...
Habibah
Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis di brownisnis.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Skripsi Dihapus, Terus Bisa Bebas?

1 September 2023   12:31 Diperbarui: 6 September 2023   14:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makariem, mengumumkan bahwasanya ketentuan skripsi sebagai syarat  kelulusan mahasiswa S1, dihapus. Lalu, apa lantas hal ini membuat mahasiswa bebas sebebas-bebasnya?

Nyatanya tidak. Kita tetap harus menjalani syarat kelulusan, tapi dalam bentuk lain.

Dilansir dari laman Tirto.id, kompetensi lulusan program studi pada program sarjana (S1) dapat dilakukan melalui pemberian tugas akhir yang dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok.

Ini sama saja ibaratnya ketika kita bebas tugas di mata kuliah tertentu, tapi tetap harus melakukan beberapa hal sebagai penggantinya. Jadi ya, kita tetap sama-sama melaksanakan tugas.

Namun, bukan berarti saya enggan dengan keputusan tersebut. Justru, saya sebagai mahasiswa mendukung hal ini. Setidaknya, setiap mahasiswa tidak lagi harus menulis skripsi untuk lulus. Semua mahasiswa tidak disamaratakan untuk sama-sama bisa menulis ratusan halaman banyaknya untuk mencapai 'kelulusan', seperti halnya semua siswa disamaratakan untuk bisa sama-sama mengerjakan Ujian Nasional (UN) di jenjang SD-SMA yang juga dihapus di tahun 2020 lalu.

Dengan dihapuskannya keharusan skripsi sebagai tugas akhir, mahasiswa bisa melakukan proyek di mana mereka bisa bebas memilih proyek apa yang akan dikerjakan. Tentu, yang masih berkaitan dengan bidangnya masing-masing. Mungkin hal ini semacam tugas praktik yang dijadikan tugas akhir nantinya. Ya semoga saja, hal ini memang berdampak baik bagi banyak pihak. Baik bagi mahasiswa, dosen, orang tua, dan masa depan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun