Mohon tunggu...
Habibah
Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis di brownisnis.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jam Kuliah Berloncatan, Ongkos Angkot Naik, Lalu Harus ke Mana?

12 September 2022   13:11 Diperbarui: 15 September 2022   12:30 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengisi BBM di SPBU.(Foto: KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah) 

Mengingat ongkos angkot yang naik, rasanya saya makin enggan untuk pulang ke rumah sementara jam mata kuliah yang ada justru loncat-loncat.

Misalnya di hari Senin, jam mata kuliah pertama berlangsung pada pukul 07.20 - 08.50. Sedangkan jam mata kuliah selanjutnya berlangsung pada pukul 14.00 - 15.20. 

Ada rentang waktu hingga lima jam di mana saya tidak mau pulang, tapi entah harus ke mana setelah jam pertama selesai.

Di minggu-minggu pertama, mungkin saya bisa ikut pulang ke indekos teman atau rumah teman yang letaknya tidak jauh dari kampus. Tapi apa teman tersebut bersedia menerima saya bertamu ke tempat tinggalnya di setiap Senin? 

Belum tentu. Lagipula, saya juga tak enak hati jika terus-menerus bertamu ke indekos atau rumah teman. Bukankah setiap orang punya kesibukan sendiri setiap harinya?

Untuk menyiasati hal itu, saya rasa perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk beristirahat dalam rentang waktu tersebut. Tidak selama itu di perpustakaan juga sih. Bisa saja ke kantin untuk makan dulu. Atau me masjid kampus jika waktu sholat telah tiba.

Sepertinya hal ini lebih baik dibanding saya harus bolak-balik ke rumah dengan ongkos angkot yang makin naik harganya. 

Karena jika iya harus bolak-balik, otomatis saya harus menghabiskan uang sebesar enam belas ribu rupiah, hanya untuk ongkos. Terlalu sayang. Lebih baik saya gunakan untuk sarapan atau jajan di sekitar kampus. Hehe.

Lalu, kenapa harus ke perpustakaan?

Alasannya banyak. Pertama, tempatnya sepi dan orang-orang di sana tidak saling mengganggu. Kita bisa baca buku dengan tenang tanpa terusik suara-suara sekitar.

Kedua, selain membaca buku, saya bisa membuka laptop dengan nyaman jika saya bawa dan mengerjakan tugas di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun