Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang menciptakan meja interaktif untuk sistem pemesanan menu di restoran. Melalui bimbingan Idhawati Hestiningsih, S.Kom, M.Kom, anak didiknya Ocha Binar Alieffi, Agung Hari Purnomo, Akhda Khairul Zadid, Andi Agus Triwidodo, dan Januar Fajaruddin berhasil menciptakan prototipe meja makan restoran interaktif.
Ditemui pada pameran teknologi di Perpustakaan Daerah Kota Semarang, Sabtu (12/7), meja dan sistem yang di beri nama Har-Tab (Hungry Table) ini menurut Ocha sebagai ketua tim, sistem ini dibuat untuk menggantikan sistem pemesanan restoran yang dinilainya masih konvensional, “Saya sering repot dan kesulitan ketika harus berkali-kali memanggil pelayan, belum lagi bosan bila menunggu makanan datang atau bahkan harus antre panjang untuk membayar makanan, maka dari itu kenapa meja ini tidak saya buat sesuatu yang interaktif saja,” imbuhnya.
“Meja ini dirancang selain memiliki fungsi utama sebagai tempat makan, juga sebagai tempat pemesanan makanan melalui layar sentuh (touchscreen) pada meja,” kata Agung Hari, penanggung jawab mekanik Har-Tab. “Jangan khawatir layar sentuh akan rusak karena tertindih piring dan gelas atau tertumpah air, karena diatasnya kami beri kaca slider, sehingga aman.”
Banyak yang mengira Har-Tab ini mirip dengan sistem pemesanan menggunakan Android seperti yang telah digunakan oleh beberapa restoran, hal ini disangkal Ocha, “Kami tidak menggunakan tablet, android, atau all-in-one PC, tapi kami menggunakan kaca yang diberi sensor layar sentuh yang tampilannya di proyeksikan dari layar proyektor dan tetap menggunakan prosessor sebagai otaknya, meja dan aplikasi pun kami rakit sendiri, kami mengajak teman kuliah kami yang bisa membantu kami, yaitu Aang Khunaefi dan Maftuh Ahnan serta bekerjasama dengan UKM Pengembangan Pengetahuan untuk peralatan membuat meja.”
Selain menawarkan kemudahan pembeli restoran dalam memesan menu dan memberi hiburan ketika menunggu menu datang, sistem ini juga menawarkan fitur kemudahan dalam merekap data keuangan dan member yang terdaftar pada restoran, juga menampilkan pesanan pada sisi dapur dan kasir, sehingga manajemen dapur dan kasir sangat tertata dengan sistem Har-Tab ini.
Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta ini lah mereka melakukan riset yang di danai DIKTI sebesar 7,5 juta. Kedepannya, meski harus bersaing dengan produk yang berasal dari luar negeri, mereka yakin bisa membangun sistemnya dalam skala besar, “Ini masih tahapan riset yang outputnya masih berupa prototipe, nanti akan ada riset lebih lanjut untuk mengembangkan sistem ini, karena kami memiliki rencana jangka panjang, semoga sistem ini dapat diterapkan oleh restoran-restoran di Indonesia.” harapnya. “Bulan Agustus nanti rencananya kami akan mengikuti pameran di Java Mall, tunggu saja ya.” tutup wanita satu-satunya dalam tim ini sambil tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H