Mohon tunggu...
Habib Abdullah
Habib Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Tlogosari 03

Guru Pendidikan Agama, saat ini sedang Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ANgkatan 7. saya menyukai musik dan pertandingan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mulai dari Diri Modul 2.1

21 Juni 2023   18:39 Diperbarui: 21 Juni 2023   18:45 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun demikian semua murid mempunyai hak yang sama untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu saya sebegai guru dituntut untuk dapat menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat mencakup keseluruhan siswa.

Salah satu pengalaman yang saya alami dalam belajar bersama murid yang beragam, dalam hal ini kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah saat saya mengajar di kelas pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Membaca Surahdan tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu membaca Surah dengan baik dan benar. Dari diagnosa awal yang saya dapatkan ada tiga tipe atau kategori siswa dalam kemampuan membaca al-qur'an, kategori pertama, beberapa siswa sebelum diajar pun sudah bisa karena mereka setiap hari sore hari mengikuti TPQ dan bahkan ada yang sudah lulus, sehingga kemampuan membaca al-qur'annya sangat bagus. Sedangkan kategori kedua beberapa murid lain meskipun TPQ tapi kemampuan membaca Al-Qur'annya masih sebatas huruf pisah-pisah dan kategori ke tiga sebagian murid lainnya memang tidak TPQ dan tidak mengenali huruf hijaiyah.

Dari hasil diagnosa di atas saya dapat menganalisa, bahwa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran untuk beberapa murid kategori awal maka cukup sekali di ajari mereka sudah bisa membaca dengan fasih dan benar, sedangkan untuk murid kategori dua, butuh beberapa kali untuk dapat mereka membaca dengan baik dan benar dan juga fasih, sedangkan yang kategori tiga butuh waktu yang agak lama, jika saya terfokus untuk mengajari yang kategori ketiga, bisa jadi membuat yang kategori satu akan bosan di kelas, karena mereka dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dari hasil analisa tersebut, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat mencakup ketiga kebutuhan tersebut di atas. Maka saya mengguakan model pembelajaran koperatif. Dimana saya membagi murid menjadi beberapa kelompok yang anggotanya terisi dar tiga kategori siswa dalam kemampuannya membaca al-Quran. Tugas murid adalah, belajar bersama teman sekelompoknya, kelompok kategori pertama yang sudah bisa membaca al-qur'an menjadi tutor sesame temannya dalam mengajari temannya yang kategori dua dan kategori tiga.

Dari hasil belajar kelompok tersebut, kebutuhan semua murid dapat terakomodasi, murid yang sudah bisa membaca al-qur'an dapat mengajarkan kepada temannya jadi selama pembelajaran mereka dapat menyalurkan kemampuannya untuk mengajari temannya yang belum bisa, dan dia tidak merasa bosan karena sudah bisa, sedangkan dua kategori murid lainnya mereka lebih nyaman belajar bersama teman sejawatnya.

Di akhir belajar kelompok tersebut, setiap ketua kelompok, yaki yang sudah bisa membaca al-qur'an melaporkan hasil belajarnya kepada guru. Beberapa murid sudah mampu membaca dengan fasih dan benar, sedangkan yang sebagian kecil memang butuh tambahan pelajaran khusus di luar jam pembelajaran.

Dari hasil model pembelajaran tersebut, pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak berpusat pada guru dan berpihak pada murid. Dari sini tantangan mengakomodasi keberagaman dengan model pembelajaran yang berbeda-beda. Dan guru harus bereksperimen dengan berbagai model pembelajaran. Dan yang penting lagi adalah mengevaluasi selama proses pembelajaran, bagaiamana peran murid selama mengikuti pembelajaran dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun