Air Susu Ibu (ASI) jadi makanan utama untuk bayi. Namun karena faktor tertentu, ASI yang harusnya keluar dengan lancar, bisa saja jadi terhambat atau seret. Apakah Mommy pernah mengalaminya? Kira-kira kenapa ASI seret dan bagaimana cara agar ASI lancar kembali?
Bagi Baby, ASI menyimpan banyak nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya. Jika tidak mendapat asupan ASI yang cukup, pertumbuhan dan perkembangan Baby tentu terhambat. Mommy bisa menyimak lebih lengkap penjelasan berikut ini agar masalah ASI seret bisa diatasi.
Tanda ASI Seret
Penurunan jumlah ASI bisa terlihat dalam beberapa tanda, diantaranya adalah:
- Payudara tidak sepadat biasanya.
- ASI tidak merembes ke pakaian dan jumlah yang keluar lebih sedikit dari biasanya.
- Baby terlihat masih lapar saat disusui dan berat badannya tak kunjung meningkat, bahkan justru turun.
- Urine Baby berwarna gelap dan tidak terlihat seperti biasanya.
Ciri Produksi ASI Seret
Selain melihat tanda-tanda ASI seret, ada pula ciri-ciri yang bisa Mommy lihat pada Baby ketika produksi ASI menurun, misalnya:
- Baby terlihat mengantuk atau lesu. Jika mendapat asupan ASI yang cukup, Baby akan terlihat bersemangat dan punya energi cukup.
- Intesitas menyusui dengan waktu yang singkat atau malah terlalu lama, seringkali Baby malah menyusui lebih lama agar perutnya penuh.
- Baby susah memiliki berat badan yang normal, bisa juga kenaikan berat badan Baby berjalan lambat dan tidak sesuai harapan.
- Baby jarang BAB, padahal seharusnya Baby buang air antara 3 – 4 kali sehari dengan air seni yang berwarna pucat.
Penyebab Kenapa ASI Seret
Setelah tahu tanda-tanda ASI turun jumlahnya, Mommy juga harus tahu kenapa ASI seret dan apa saja faktor yang meningkatkan kemungkinan tersebut. Beberapa faktor umum yang menyebabkan masalah ASI seret antara lain:
Stress dan Kelelahan
ASI seret karena stress memang umum terjadi, apalagi jika Mommy kurang tidur dan kelelahan mengurus Baby. Biasanya naluri Mommy untuk merawat Baby akan datang sendiri setelah melahirkan, namun kehadiran stress berlebih bisa meningkatkan homron oksitosin. Hormon ini akan mengurangi produksi ASI dan membuat ASI menjadi seret.
Terlalu Lama Menunda untuk Menyusui
Mommy disarankan untuk menyusui Baby secara teratur setelah melahirkan. Jangan menunda untuk menyusui, karena secara tak langsung akan membuat produksi ASI jadi menurun. Berdasarkan penelitian dari American Pregnancy, tubuh Mommy mendapatkan sinyal jika payudara sudah kosong. Jika terlalu lama menunda menyusui, payudara pun jadi kurang aktif memproduksi ASI.
Pelekatan yang Tidak Tepat
Teknik menyusui yang kurang tepat juga bisa menyebabkan ASI seret. Misalnya terkait pelekatan putting yang tidak sesuai ke mulut Baby. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus, maka rangsangan produksi ASI bisa berkurang. Pelekatan yang tidak pas ini cenderung terjadi jika Baby mengalami tongue tie atau terbiasa menggunakan dot.
Konsumsi Obat Tertentu dan Kontrasepsi
Beberapa obat tertentu, misalnya obat alergi atau flu, ternyata mengandung pseudoephedrine. Banyak Momy yang tidak tahu jika kandungan tersebut bisa menurunkan produksi ASI. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan kontrasepsi hormonal seperti suntik KB atau pil KB. Ketika sedang menyusui, ada baiknya Mommy berhenti mengonsumsi obat tersebut.
Pemberian Susu Formula
Pemberian susu formula juga bisa menurunkan produksi ASI pada tubuh Mommy. Ini karena susu formula akan mengurangi intensitas menyusui, kemudian berlanjut dengan turunnya produksi ASI di payudara. Bukan itu saja Mom, pemberian susu formula memakai dot juga bisa membuat Baby tidak terbiasa dengan putting Mommy. Akibatnya puting menjadi lecet karena Baby salah menyusu.
Mengonsumsi Makanan yang Mengurangi Produksi ASI
