Mohon tunggu...
Habbie.id
Habbie.id Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Menyukai dunia pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit Mastitis Mengintai Ibu Menyusui, Kenapa?

13 Oktober 2023   09:26 Diperbarui: 13 Oktober 2023   09:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Apakah Mommy pernah mendengar istilah mastitis? mastitis merupakan infeksi pada jaringan kalenjar susu atau jaringan payudara. Seringkali mastitis dialami oleh ibu menyusui, khususnya pada 6 -- 12 minggu pertama setelah melahirkan. Lebih dikenal sebagai radang kalenjer susu, mastitis biasanya menyerang salah satu payudara saja, walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi di kedua payudara.

Walaupun tidak berbahaya, mastitis tetap harus dihindari karena bisa membuat Mommy kesulitan memberikan ASI karena payudara terasa sakit. Kenali lebih dalam terkait mastitis agar Mommy tak mengalaminya di kemudian hari.

Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Penyakit mastitis yang dialami oleh ibu menyusui disebut sebagai mastitis laktasi. Tidak jarang, ibu menyusui akan mengalami nyeri, radang, bahkan demam ketika gejala mastitis semakin parah. Penyebab mastitis pada ibu menyusui cukup bervariasi, diantaranya adalah:

Penumpukan ASI

Mastitis bisa disebabkan karena penumpukan ASI di kalenjer payudara, sehingga jalur saluran keluarnya ASI menjadi tersumbat. Penumpukan ini kemudian membuat bakteri yang ada di permukaan kulit atau mulut Baby masuk ke celah kulit atau puting, lalu terjadi infeksi mastitis.

Adanya Infeksi Bakteri

Bakteri penyebab mastitis pada ibu menyusui adalah staphylococcus dan streptococcus agalactiae. Kedua bakteri ini datang lewat luka gigitan bayi atau masuk dari permukaan kulit payudara. Mommy bisa menjaga kebersihan payudara dan mulut bayi untuk menghindari bakteri ini.

Teknik Menyusui yang Salah

Mastitis juga bisa terjadi jika Mommy salah teknik menyusui. Misalnya, hanya menyusui dari satu payudara saja atau menggunakan bra yang terlalu ketat. Posisi mulut Baby yang tidak tepat ketika menyusui juga bisa meningkatkan resiko mastitis, apalagi jika Baby tidak cukup menyusui.

Pola Hidup yang Tidak Sehat

Kebiasaan dan pola hidup yang tidak sehat selama menyusui juga rentan membuat payudara bengkak atau mengalami mastitis. Selama menyusui, Mommy bisa hentikan kebiasaan merokok, menggunakan implant payudara, atau mengonsumsi makanan yang tidak bergizi. Jangan lupa untuk menyusui Baby secara teratur guna meminimalisir kemungkinan penyumbatan saluran ASI.

Gejala Mastitis pada Ibu yang Menyusui

Ada tanda mastitis yang bisa terlihat di awal munculnya penyakit ini. Dengan tahu apa saja gejala dari mastitis, Mommy bisa melakukan pencegahan sedini mungkin agar kondisi mastitis tidak semakin parah. Beberapa gejala umum yang ditemui pada ibu menyusui yang mengidap mastitis adalah:

  • Payudara terlihat memar dan kemerahan, seringkali terasa gatal dan perih ketika digunakan untuk menyusui.
  • Ukuran salah satu payudara membesar, diikuti dengan munculnya benjolan menyakitkan di payudara.
  • Demam dan rasa lelah berlebih, sehingga tidak bisa memberikan asupan ASI yang cukup pada Baby.
  • Terjadi pembengkakan kalender getah bening di ketiak atau leher.
  • Di kasus yang ekstrim, puting payudara bisa mengeluarkan nanah.

Bagaimana Cara Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui?

Ada beberapa cara mengatasi mastitis pada ibu menyusui yang disarankan oleh dokter dan tenaga medis. Jika gejala mastitis masih terhitung ringan, mastitis bisa ditangani dengan pengobatan mandiri di rumah, dengan cara:

  • Istirahat lebih sering, sehingga tubuh tidak terlalu lelah. Ini juga menjadi langkah pertama untuk meningkatkan imun tubuh.
  • Berikan kompres hangat pada area payudara yang mengalami infeksi, sehingga nyeri dan radang tidak menjadi semakin parah. Mommy bisa kompres payudara selama 15 menit dan lakukan 3 -- 4 kali dalam sehari.
  • Mommy juga bisa memberikan minyak esensial di area yang mengalami mastitis. Gunakan minyak yang mengandung sifat anti bakteri, anti jamur atau antiradang. Namun pemakaiannya tak boleh sembarangan, terutama saat menyusui. Pastikan bilas sampai bersih agar minyak esensial tidak tertelan dan bersentuhan langsung dengan mulut Baby.
  • Konsumsi obat pereda nyeri, minum lebih banyak air agar tidak dehidrasi, dan konsumsi makanan yang sehat dan mengandung nutrisi seimbang.
  • Mengatasi mastitis secara alami juga bisa dilakukan dengan melakukan memijat payudara untuk melancarkan saluran ASI yang tersumbat. Pemijatan bisa dilakukan dengan perlahan ke arah puting atau benjolan yang terasa nyeri.

Lalu bagaimana jika mastitis tidak bisa ditangani dengan pengobatan mandiri? Mommy bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik. Mastitis biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, antara 2 -- 3 hari sejak awal pengobatan, mastitis bisa membaik dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun