Shalom  ... semuanya.
disini saya akan berbagi cerita dengan kalian semua,
tetapi, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, Nama saya peyon, biasanya dipanggi peyon,
 umur saya 19 tahun,
saya dari 4 bersaudara saya yang ke-4 bungsu.
disini saya akan menceritakan pengalaman saya di semester pertama di sekolah teologia Parapat. Tetapi sebelumnya saya akan menceritakan terlebih dahulu, mengapa saya memilih Trinity dan tidak memilih kampus lain atau mengapa tidak masuk saja kampus yang ada di papua.
 Awalnya saya ragu untuk masuk ke kampus  ini alasan cukup jauh dari pulau papua ke pulau sumatra, di karenakan saya orang keluarga tidak berkecukupan, saya anak yatim piatu pikir juga biaya sabun, pakaian, bahkan juga makan.
sebelum saya masuk di Trinity, saya berpikir " ini suatu hal gila untuk mengambil keputusan masuk kedalam suatu  yang belum saya miliki apapun dasar karena dasar cuma sedikit saja ",dasarnya Cuma dibina di perkantas wamena, tetapi selain ada banyak yang  support saya, saya tidak pernah support dari keluaraga tetapi dari orang lain,  kaka rohani saya nama pdt. S. Jun berkata peyon, "Dunia itu luas, jikalau ada kesempatan pergi saja, karena masa depan Cuma dirimu saja yang menentukan".
Dan ada juga kaka Anny berkata:
"ko pu keputusan hari ini, menentukan untuk kedepannya;.
Â