Artikel ini merupakan tugas kelompok berupa OPINI Sebagai Tugas Ujian Akhir Semester dari matakuliah Teori dan Strategi Pembelajaran
Artikel Ini disusun Oleh : Ari Kuncoro, Ariyanti, Wiwit Sumarni
PROJECT BASED LEARNING
Kehadiran Kurikulum Merdeka (KM), yang merupakan terjemahan lanjut dari semangat "Merdeka Belajar", menjadi salah satu jawaban dalam menjawab tantangan yang dihadapi  dalam learning loss semenjak covid 19, sehingga dengan kejadian ini maka didasari semangat mengurangi dan menyederhanakan materi pembelajaran agar bisa lebih fokus, tak menyeragamkan atau memerdekakan peserta didik sesuai minat, bakat, dan passion. Kurikulum ini dirancang untuk lebih adaptif dan fleksibel serta didasari konsep untuk implementasi riil link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Fenomena selama ini, SMK dan PTV (Persada Televisi) cenderung mewajibkan semua peserta didik harus bisa dan ahli di semua bidang. Kenyataannya, itu sulit mencapai target karena memang sangat sulit membentuk peserta didik menjadi ahli di seluruh bidang dan materi, yang kelak juga tidak semuanya digunakan di dunia kerja yang sesungguhnya. Dan Salah satu solusi untuk perbaikan pendidikan di Indonesia adalah dengan pembelajaran project-based learning (PBL).
Hasil dari membaca artikel pembelajaran Project based Learning  dari berbagai sumber didapatkan pengetahuan dari para peneliti sebagai berikut.
Penelitian tentang Project Based Learning (PjBL) telah menunjukkan efektivitasnya di berbagai lingkungan pendidikan. Dadi (2020) menemukan bahwa PjBL meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan RPP, sedangkan Mulyono (2020) melaporkan adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan PjBL dan yang tidak. Arifa (2018) lebih lanjut menunjukkan bahwa PjBL, jika dikombinasikan dengan strategi metakognitif, akan meningkatkan kemampuan metakognitif dan hasil belajar siswa. Rasmani (2023) menyoroti keberhasilan penerapan PjBL dalam Kurikulum Merdeka pada pendidikan anak usia dini, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dan pendidikan karakter. Studi-studi ini secara kolektif menggarisbawahi dampak positif PjBL terhadap pembelajaran siswa dan perlunya manajemen yang efektif dan integrasi pendekatan ini dalam kurikulum.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) terbukti memberikan dampak positif di berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran. Dalam pendidikan Islam di tingkat dasar, PBL terbukti menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan lingkungan kelas yang lebih menyenangkan (Hunain, 2023). Dalam pendidikan matematika di tingkat universitas, PBL terbukti meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis, serta menyediakan alat penilaian diri bagi siswa (Zakiah, 2020). Dalam pendidikan anak usia dini, PBL telah diterapkan melalui berbagai pendekatan, termasuk pembelajaran proyek total, parsial, dan sesekali, untuk mendorong lingkungan pembelajaran yang konstruktivis, pemecahan masalah, dan berbasis inkuiri (Sari, 2018). Dalam pendidikan matematika sekolah menengah, penerapan PBL terbukti meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan (Amin, 2023). Studi-studi ini secara kolektif menunjukkan efektivitas PBL dalam meningkatkan keterlibatan siswa, kreativitas, dan hasil pembelajaran di berbagai konteks pendidikan.
Pengertian Project Based Learning
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya (Listiani & Purwanto, 2018; Munawaroh et al., 2012).
Landasan Teori
a. Secara teoritis