Kegaduhan Partai Demokrat (PD) tampaknya tidak kunjung selesai. Setelah mencampakkan Anas Urbaningrum dan para loyalisnya, kini orang-orang penting yang telah bekerja keras membangun partai akhirnya dibuang juga pada “Pembersihan loyalis Jilid II”. Politik pembersihan PD dari kroni-kroni Anas terlihat berhasil sejuah ini.
Momentum pembersihan loyalis Anas Part II tersebut dilakukan karena sang loyalis mengikuti bahkan menjadi anggota dalam Ormas bentukan Anas, yakni Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Di era demokrasi, terlebih Indonesia dikenal sebagai Negara yang sangat demokrasi, masih ada orang yang terkena sangsi karena menjadi anggota organisasi lain. Bukannya orang bebas berserikat dan berkumpul. Lihat dihttp://news.liputan6.com/read/696014/gabung-ormas-anas-gede-pasek-cs-disebut-pembelot
Pasal 28 UUD 1945 berbunyi ”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” dan Pasal 28 E ayat (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Ironis memang, partai sekaliber Partai Demokrat yang mengagung-agungkan demokrasi namun mencederai demokrasi itu sendiri.
Bagaimana mungkin orang sekelas Gede Pasek Suardika, Saan Mustopa dll yang mencoba netral dan tidak ingin mencari musuh di pecat begitu saja dari kepengurusan fraksi PD. Yang lebih aneh lagi, yang menggantikan Pasek sebagai Ketua Komisi III adalah orang “UNYU” bernama RUHUT SITOMPUL. Oh tuhan salah apa negaraku ini….
Sontak respon dari berbagai anggota DPR muncul. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani, mengatakan banyak anggota komisi yang menolak Ruhut Sitompul menjadi ketua. Ia menilai, kapasitas Ruhut belum teruji dan minim pengalaman memimpin rapat resmi di DPR. Begitu juga dengan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding menilai, Ruhut tak layak memimpin Komisi III karena dianggapnya tidak memiliki kompetensi memadai. Lihat dihttp://nasional.kompas.com/read/2013/09/19/1352341/Ramai-ramai.Menolak.Ruhut.Sitompul
Jika politik culas/curang yang dimainkan PD terus menerus terjadi, orang-orang bersih di PD lama kelamaan akan langka bahkan punah. Dapat diprediksi partai akan padam pada Pileg yang akan datang.
Bagaimana pendapat para kompasionerr?
Salam kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H