PAI atau Pendidikan Agama Islam ini sangat penting bagi kita terutama thalabul ilmi seperti kita ini. Peran Pendidikan Agma Islam ini sangat lah banyak serta bagus jika kita amalkan. Di tengah era globalisasi ini, memiliki dampak positif dan juga negatif. Mungkin kita sudah ketahui bersama benefit atau dampak dari era globalisasi ini, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memudahkan mobilisasi antar daerah, serta penguatan supremasi hukum dan perlindungan HAM. Hal ini bias kita dapatkan jika kita memposisikan diri kita ke arah yang lebih baik lagi. Namun banyak juga dari segi negatif nya yaitu lunturnya nilai-nilai budaya asli, seperti semangat gotong royong, solidaritas, dan kepedulian. Tak hanya itu globalisasi dapat merubah gaya hidup seseorang, seperti meningkatnya individualisme, pragmatisme, materialisme, hedonisme, dan konsumtif. Dalam aspek Pendidikan globalisasi dapat menimbulkan pengelompokkan status sosial, dan menurunnya kualitas moral pada diri seseorang.
Banyak sekali dampak negatifnya terutama moral atau karakter yang sudah mengalami perubahan akibat globalisasi ini. Pendidikan Agama Islam membantu masyarakat khususnya remaja untuk membalikkan siapa jati diri nya itu, apakah sebagai muslim atau nonmuslim. Agama islam dikenal sebagai agama yang komprehnsif dan rahmatan lil alamin. Segala bentuk lika liku kehidupan ini diatur oleh agama islam ini, tujuannya untuk menjadikan pribadi seseorang yang lebih baik lagi dan teratur. Belakangan ini, banyak kasus kasus yang menjelekkan agama islam secara tidak langsung, dimulai dari pesantren yang dikenal sesat ajarannya. Bukan hanya itu, beberapa oknum yang menjatuhkan mental seseorang. Mirisnya moral di era ini.
Tidak cukup bagi kita mempelajari saja, tapi tidak diimplementasikan. Banyak orang yang belajar PAI, namun akhlak atau adab nya masih sama buruknya. Mungkin sebagian orang berpendapat seperti ini "yang kami butuhkan itu nilainya untuk masuk ke perguruan tinggi". Mereka beranggapan seperti itu saja sudah salah fatal, apalagi bentuk perilaku yang mereka gunakan dalam sehari-hari. Di sekolah sekolah seperti SD, SMP, bahkan SMA ( jenjang bedasarkan Kemendikbud, MI, MTs, dan MA jenjang dibawah naungan Kemenag) tak menuntut mereka berperilaku baik, walau di Lembaga Pendidikan terdapat sesosok guru, khususnya guru agama ( guru PAI ) maupun guru BK.
Walau seperti itu, kita tidak bisa menyalahkan modernisasi ini, atau perkembangan zaman yang telah terjadi pada masa ini. Hanya saja Pendidikan Agama Islam ini haruslah hadir di semua kalangan, khususnya para orang tua yang saat ini mendidik anaknya yang masih belajar. Karena orang tua lah pendidik pertama bagi anaknya, tempat curhat, tempat memperbaiki, tempat untuk menyelesaikan masalah bersama. Jika peran orang tua saja sudah tiada, bagiamana dengan sikapnya di kehidupan sehari-harinya?
Mungkin metode yang digunakan oleh guru-guru sekalian kurang efektif. Metode pembelajaran yang sering digunakan, dinilai masih terlalu monoton, pasalnya mereka hanya mendengarkan ceramah guru dan kurang interaktif, saya berharap metode Pelajaran PAI dapat di kemas dengan lebih kreatif, misalnya melalui diskusi kelompok, tanya jawab, studi kasus, atau kegiatan sosial, atau mungkin juga bisa dengan belajar dari kisah-kisah inspiratif tokoh islam. Dengan tujuan mereka tertarik untuk mempelajari materi PAI, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga harinya di jalani dengan rasa syukur dan sabar dalam menghadapi segala cobaan yang datang.
Untuk menanggulangi atau mengurangi dari dampak negatif dari globalisasi ini ( krisis moral ) adalah dengan cara mengikutsertakan semua pihak yaitu orang tua, masyarakat, dan juga para guru, bukan hanya guru agama saja. Dimulai dengan Pendidikan yang pertama oleh orang tuanya yang sering mengingatkan dan menasehatkan anaknya, memberi solusi bersama jika terdapat masalah yang dialami anak dan sebagainya. Masyarakat juga berperan dalam hal ini, dengan adanya sanksi sosial membuat para anak-anak berpikir dua kali sebelum menindak atau melakukan sesuatu. Dan catatan untuk para guru sekalian khususnya guru PAI atau agama,sebaiknya tidak hanya mengajarkan materi saja, tetapi juga dapat menjadi contoh dan inspirator bagi siswa siswinya.
Kenapa saya memilih prodi PAI, karena saya memiliki basic di agama. Krisis moral begitu nyata di kehidupan kita, saya ingin berkontribusi terhadap perbaikan moral di kalangan anak-anak. Anak-anak yang hidup di zaman ini, akan menentukan kehidupan bangsa kedepannya. Saya harap dengan perbaikan moral ini menjadi anak yang berpengaruh akan perubahan dunia, bukan dipengaruhi. Peduli menandakan kita cinta pada negeri ini, bukan hanya peduli dengan generasi selanjutnya saja, namun kita peduli dengan agama ini dan insyaAllah dinilai sebagai pahala oleh Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H