Manusia adalah makhluk berpengetahuan, yang telah diberikan bekal oleh Allah sebelum turun ke bumi untuk menjadi khalifah atau pemimpin. Baik pemimpin untuk dirinya sendiri, orang lain ataupun untuk negaranya.Â
Di dalam Al-Qur'an diberikan sebuah pandangan tentang pengetahuan yang merupakan fitrah dari manusia yang harus kita dalami, yakni mengenai fitrah dari Nabi kita dimana pengajaran tentang pengetahuan, langsung dijarkan oleh Allah, sedangkan manusia biasa seperti kita ini, hanya ditanamkan berupa potensi pengetahuan dalam diri kita.Â
Tapi manusia bisa mengeluarkan pengetahuan yang iya dapatkan dalam kehidupanya, ketika manusia menginginkan sesuatu, ingin menjadi apapun, manusia bisa mendapatkan  apapun yang dia mau, tentukan apapun pilihanya, manusia bisa merencanakanya dan fokus dengan apa yang diinginkanya.Â
Ketika kalian ingin menjadi seorang apoteker, seorang dokter, seorang ilmuan, seorang guru dan menjadi apapun sekiranya kalian mempunyai potensi dan bisa diwujudkan dalam kehidupan.Â
Potensi manusia ada karena itu menjadi pilihan dia, ketika kalian ingin memilih menjadi ahli ibadah itu menjadi pilihan dia. Dan pilihan itu ditentukan oleh pemahaman dia, dan di diri manusia itu terdapat fitrah, Allah berikan kebutuhan fitrah didalam diri manusia yaitu kebutuhan jasmani, rahani, dan nalurinya.Â
Fitrah inilah yang kemudian membuat kita cenderung untuk melakukan pilihan a, b, atau c. salah satunya kenapa dia hanya fokus kepada cita-citanya saja, berarti yang dominan didalam diri dia adalah nalurinya dia. Â
Didunia tidak ada manusia bodoh, manusia diciptakan dengan potensinya masing-masing yang sangat luar biasa, hanya saja bagaimana kalian bisa mengeluarkan, dan mengembangkan potensi yang kalian miliki dan bisa mewujudkan potensi kalian mewujudkan potensi di kehidupan kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H