Mohon tunggu...
Niya Anshori
Niya Anshori Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar Sekolah Menengah Pertama kota Klaten

Penulis buku Hati SaMara dan karya antologi Pena Kecil yang baru masuk di semester I kelas VII, pengagum sastra dan multigenre===(slow respon)=====mohon koreksinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak 4 Bait

23 Juni 2023   20:46 Diperbarui: 23 Juni 2023   20:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dulu, langit ini, kawan

Puluhan tentara belanda pernah lewat

Membuat manuver selagi mem-bom

Surabaya, Yogyakarta, Batavia, Bandung

Hancur berdebam


Dulu, tanah ini, kawan

Sejengkalnya pernah tertetes berliter-liter darah pejuang

Petani, ulama, santri dan tentara

Semuanya berkorban


Yang kau lihat sekarang

Setinggi apapun matamu melihat

Setinggi pula gedung meninggi

Tak ada langit

Menutup sebagian senja


Yang kau lihat sekarang

Tanah ini pengorbanan rakyat

Dengan...

Tetesan darah, air mata, senapan bambu dan pekikan takbir

Dan kita tidak pernah membayar 

Untuk apa yang kita punya


{Niya_Anshori, sajak 4 bait}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun