Mohon tunggu...
Hanifah NurNabilah
Hanifah NurNabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga STIS HK Kuningan

Nahnu Du'at Qobla Kulli Syai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbawa Arus: Mahalnya Nilai Keistiqomahan

1 November 2024   23:29 Diperbarui: 1 November 2024   23:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ''Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan La Ilaha Illallah.'' (HR Ibn Hibban).

Naik turunnya keimanan adalah sesuatu yang niscaya, maka kita sebagai seorang muslim dapat menjaga keimanan tersebut salah satunya adalah dengan jalan istiqomah. Menurut Buya Yahya dalam kanal Youtubenya menjelaskan bahwa ada tiga kunci dalam suskesnya keistiqomahan kita yaitu;

1. Memahami bahwa istiqomah adalah tanda keikhlasan

Konsisten dalam kebaikan menjadi tanda bahwa kita ikhlas dalam dalam menjalani kebaikan tersebut. Ikhlas adalah ketulusan dan bersihnya hati ketika melakukan kebajikan, tanpa mengharapkan balasan, tidak juga mengharapkan pujian dan penghargaan. Suatu amal perbuatan dilakukan hanya dengan mengharapkan ridho Sang Pencipta yakni Allah SWT. Istiqomah dalam kebajikan berarti perbuatan tersebut dilakukan dengan keikhlasan semata sehingga tidak berat menjalaninya secara terus menerus dan konsisten. 

2. Berkumpul dengan orang-orang yang baik

Lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian, karakter dan kebiasaan hidup kita, karena manusia akan selalu mencoba beradaptasi dengan bagaimana manusia-manusia lain di sekitarnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa ketika seseorang berteman dengan penjual minyak wangi maka setidaknya dia akan mendapatkan wanginya, dan ketika seseorang berteman dengan pandai besi maka setidaknya dia akan mendapatkan asap dari pembakarannya. Dengan berada diantara kumpulan orang-orang yang berbuat kebaikan maka kita juga akan termotivasi untuk mengikuti amalan kebaikan tersebut. Keistiqomahan akan ringan dijalani ketika kita memiliki teman yang sama-sama berjuang untuk istiqomah dalam kebaikan juga.                                               

3. Meminta keistiqomahan kepada Allah SWT

 Allah SWT yang maha membolak-balikkan hati setiap insan manusia, tentunya tidak ada daya dan upaya manusia kecuali atas kehendak-Nya juga. Maka dalam istiqomah ini, kita sebagai hamba adalah suatu kewajiban dan kebutuhan untuk selalu berdoa dan meminta kepada Allah SWT untuk selalu berada dalam jalan kabaikan dan kebenaran. Termasuk juga agar kita selalu istiqomah dalam setiap amal kebaikan yang kita kerjakan.

Istiqomah adalah barang mahal karena tidak semua orang mampu melakukannya, namun tidak berarti juga tidak perlu kita perjuangkan untuk mendapatkannya. Istiqomah menjadi puncak tertinggi amal perbuatan yang kita lakukan, karena ketika kita sudah mendapatkan keistiqomahan itu niscaya kehidupan yang kita jalani akan senantiasa berada dalam kebajikan, dan amal kebajikan tersebut tentunya akan mendatangkan pahala kebaikan yang menjadi bekal kita untuk kehidupan yang lebih kekal yakni kehidupan akhirat kelak. Wallahu a'lam bi Showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun