Mohon tunggu...
haafidzfarabi
haafidzfarabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

agama sebagai pedoman dasar dalam kehidupan manusia

29 November 2024   15:52 Diperbarui: 29 November 2024   15:52 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AGAMA SEBAGAI PEDOMAN DASAR DALAM

KEHIDUPAN MANUSIA

Muhammad Haafidz Farabi

Npm: 2421020027

Abstract

Religion according to the Big Indonesian Dictionary is a system or principle of belief in God, or

also called by the name Allah, Dewa or other names with teachings and obligations related to

beliefs. Religion is the basic guideline of human life in directing the common good in every

cornerstones of life, religion is also a means of overcoming problems, as well as providing calm

in overcoming problems.

And religion is a system that regulates belief and worship of God (or something similar) as well

as rules related to customs and worldview that connect humans with the order of life, the

implementation of religion can be influenced by local regional customs.

Pendahuluan

Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "a" yang berarti tidak dan

"gama" yang berarti kacau. Jamak agama berarti tidak kacau. Dengan demikian agama itu adalah

peraturan, yaitu peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang

gaib, mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup bersama. Ada beberapa istilah dari agama,

antara lain religi, religion (Inggris), religie (Belanda), religio (Bahasa Latin), dien (Arab). Dalam

bahasa Arab, agama di kenal dengan kata al-din dan al-milah. Kata al-din mengandung beberapa

arti al-mulk (kerajaan), al-izz (kejayaan), al-dzull (kehinaan), al-ikrah (pemaksaan), al-ihsan

(kebajikan), aladat (kebiasaan), al-ibadat (pengabdian), al-thaat (taat), alislam al-tauhid

(penyerahan dan mengesakan Tuhan).

Menurut Daradjat agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang

diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia. Sedangkan Glock dan Stark

mendefinisikan agama sebagai sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku

yang terlembaga, yang kesemuanya terpusat pada persoalanpersoalan yang dihayati sebagai

maknawi (ultimate Mean Hipotetiking).

(Hasan,2022)

Kedudukan agama sebagai keteraturan mengisyaratkan bahwa ia merupakan sumber nilai moral

mencakup keseluruhan aktivitas hidup manusia, baik bersifat pribadi, sosial, dan khususnya

menyangkut ritualitas ketuhanan. Persisnya, agama adalah sumber nilai keseluruhan hidup,

landasan dalam berpikir maupun bertindak yang menuntun setiap penganutnya agar senantiasa

menjunjug tinggi prinsip moralitas, humanisme, dan religiositas. Agama selalu menyebarkan

pesan-pesan kedamaian, keluhuran, kebajikan, dan kebaikan universal bagi seluruh umat

manusia. Secara teologis, kedudukan agama sebagai sumber moral adalah pengertian yang

berlaku umum bagi semua agama-agama dunia, baik agama samawi maupun non-samawi.

Begitupun dengan Islam, semenjak awal kehadirannya Islam memiliki visi universalitas yang

bertumpu pada penegakan nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas umat (rahmah li al-'lamn).

Visi tersebut tercemin jelas dalam kerasulan Muhammad yang memiliki tujuan utama melakukan

penguatan dan perbaikan moral manusia. Melalui kemunculan Nabi Muhammad dan ajaran

Islam secara khusus, kehidupan manusia yang dulunya dipenuhi oleh ragam keburukan,

pertentangan, dan segala bentuk praktik amoral yang berakar pada kebodohan (Jahiliyah),

kemudian diubahnya pada jalan moralitas, keadilan, dan pembelaan terhadap semua prinsip

kemanusiaan. Semuanya bermuara pada ketercerahan hidup, baik dalam berpikir, bertindak,

bersikap, dan berperilaku. Aspek pencerahan inilah yang kemudian juga ditanamkan dalam

prinsip ajaran Islam hingga sekarang, sebagaimana termuat dalam sumber utamanya, yakni

alQur'an dan Hadis. Pada dasarnya, Islam menempatkan dirinya sebagai jalan kebijaksanaan

(hikmah) yang membuka diri terhadap keberadaan akal, ilmu, dan menempatkan sesuatu

berdasarkan tempatnya masingmasing.9 Pengakuan al-Qur'n terhadap keberadaan akal

mengindikasikan atas ketiadaan pertentangan antara akal dan al-Qur'n. Pesanpesan yang

terkandung dalam al-Qur'n akan dapat termanifestasikan dalam kehidupan manakala diolah

melalui akal. Tanpa aktualitas akal, maka teks al-Qur'n beserta makna yang terkandung di

dalamnya akan menjadi realitas absurd. Baik akal maupun al-Qur'n keduanya memiliki relasi

dialektis yang bersifat produktif yang dapat menghasilkan sintesis dan berfungsi strategis bagi

keberlangsungan hidup dan peradaban manusia. Karenanya, menganulir kehadiran dalam

kedudukan akal sebagai instrumen perwujudan hikmah Islam,

(zamzani,2016)

Pembahasan

A. Pedoman Hidup Manusia

Agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan

mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan beragama adalah satu kesatuan namun

memiliki makna yang berbeda.

Agama merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat

kemanusiaannya. Beragama artinya kita berupaya belajar untuk mengamalkan ajaran agama

dalam setiap aspek kehidupan, agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis antar sesama,

alam semesta maupun dengan Tuhan. (Kemenag 2021).

agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat baik.

Untuk itu, semua penganut agama yang meyakini agama yang dianutnya akan senantiasa

melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran agama tersebut. Mengenai ini Manusia tidak bisa

dilepaskan dengan agama, oleh karena itu agama dan Manusia berhubungan sangat erat sekali.

ketika manusia jauh dari agama, maka akan ada kekosongan dalam jiwanya Semua agama

idealnya diturunkan Tuhan kepada manusia untuk dijadikan pegangan hidup yang etis, yang

bermoral, agar terjadi keadilan, atau keseimbangan, baik secara perseorangan maupun keluarga.

Latar belakang lahirnya agama karena adanya masalah kekuatan yang dianggap lebih tinggi dari

kekuatan yang ada pada dirinya. Agama merupakan suatu kepercayaan tertentu yang dianut

sebagian besar masyarakat yang merupakan tuntunan hidup. Agama menyangkut kepercayaan-

kepercayaan dan berbagai prakteknya, serta benar-benar merupakan masalah sosial yang pada

saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat. Agama dapat memberi sumbangan positif

bagi perkembangan sosial umat manusia apabila agama ditempatkan pada tempatnya. Agama

memberi sumbangan positif bagi masyarakat berupa pemeliharaan dan peningkatan solidaritas

sosial umat manusia. Agama juga berperan dalam pengintegrasian nilai-nilai dan norma-norma

sosial dan juga dalam pengukuhan nilai-nilai. Agama dalam konteks ini membawa ajaran

universal yang selalu mementingkan konsep nilai-nilai yakni kemanusiaan, saling menghargai,

saling tolong-menolong, dan perdamaian. (Teresia, 2022)

B. Islam sebagai Pilihan Hidup

Banyak orang yang memilih Islam karena merasa lebih rasional dan lebih cocok dengan hati

nuraninya, tetapi tidak sedikit pula yang memilih Islam karena terpaksa, tidak ada pilihan lain,

"ikut-ikutan" pada pilihan orangtua yang sudah Islam lebih dulu. Walaupun mengikuti tradisi

(asal tradisi yang baik) akan berdampak yang baik juga, namun karena Allah SWT sudah

memberikan potensi akal dan nurani kepada manusia, maka akan lebih baik jika kedua potensi

tersebut disyukuri dengan cara memaksimalkan penggunaanya sesuai keinginan Sang Maha

Pemberi dan Pengatur, yakni Allah SWT. Secara bahasa, berasal dari kata /

 yang

berarti selamat (as-salm), damai dan tentram, (al-shulhu wa al-amn), berserah diri (al-

istislm), tunduk (al-khudl'/al-id'zn), patuh (al-th'ah). Jadi, Islam berarti keselamatan dan

kedamaian karena berserah diri hanya kepada Allah SWT yang tidak ada Tuhan selain Dia.

Sedangkan Islam menurut istilah adalah dn atau agama yang bersumber dari Allah SWT yang di

bawah melalui para Rasul-Nya, sejak Nabi pertama: Adam as hingga Nabi terakhir: Muhammad

saw untuk kemaslahatan manusia di dunia dan di akihirat. Namun karena agama -- agama

samawi (langit) sudah dirubah oleh manusia sehingga tidak orisinil lagi maka istilah Islm hanya

ditujukan kepada apa yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw yakni sesuatu yang ditrunkan

Allah SWT di dalam Al-Qur'an dan al-Sunnah yang sahih berupa aturan yang berisi perintah,

larangan dan petunjuk untuk kemasalahatan manusia di dunia maupun di akhirat kelak.

slam yang berpedoman pada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw dirancang oleh Allah SWT

untuk mengatur hidup manusia demi terciptanya kemaslahatan hidup di dunia maupun diakhirat.

Tetapi mustahil hal ini dapat dicapai tanpa memperbaiki hubungan dengan Allah SWT karena

akhirnya seluruh manusia akan kembali dan menuju kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

"Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh -- sungguh menuju Tuhanmu,

maka pasti kamu akan menemui-Nya" (Q.S. Al-Insyiqaq/84: 6).

Untuk menuju kepada Allah SWT, maka manhaj (metode) yang digunakan haruslah menhaj

rabbni yang murni bersumber dari Allah SWT yang dirisalahkan kepada Rasul-Nya yang

terakhir: Nabi Muhammad saw. Murni yang dimaksud di sini adalah ajaran Islam selamat dari

penyimpangan dan percampuradukan dengan spekulasi-spekulasi pemikiran manusia, yakni

murni sumbernya, murni aqidahnya dan murni syari'atnya. Allah SWT telah menjamin

kemurnian sumber ajaran-Nya:

 "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar

memeliharanya" (Q.S. Al-Hijr/15: 9).

Hanya Al-Qur'an satu-satunya Kitab Suci dari Allah SWT yang masih terpelihara dari perbuatan

akibat ulah "jahil" manusia. Kesucian Al-Qur'an dapat terjaga karena memang ada jaminan

penjagaan dari Allah SWT. Siapapun -termasuk Nabi seklipun- tidak memiliki wewenang dan

kemampuan membuat Al-Qur'an. Allah SWT mengancam Nabi jika berani memalsukan Al-

Qur'an. Allah SWT berfirman: "Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta

alam. Seandainya Dia (Muhammad) Mengadakan sebagian Perkataan atas (nama) Kami,

niscaya benar-benar Kami pegang Dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami

potong urat tali jantungnya" (Q.S. Al-Haaqqah/68: 43-46)

(LPPI, 2014)

C. Agama menjadi pedoman dalam Mengatasi masalah

Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad mengajak pada kedamaian dan keselamatan.

sejarah yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad tersebut dijadikan pedoman sepenuhnya dalam

menyelesaikan persoalan kehidupan, tidak terkecuali pada kehidupan modern seperti sekarang

ini, maka berbagai problem yang terjadi pada akhir-akhir ini akan terselesaikan oleh konsep

Islam. Dari manapun asalnya, apapun alirannya, kelompok, dan madzhabnya, maka umat Islam

secara bersama-sama akan berjuang agar bisa bersatu, sebab utusan Allah memberikan contoh

yang demikian itu. Di antara kelompok masyarakat tidak terjadi saling menyalahkan, menghujat,

dan atau menganggap sesat.

Kesenjangan, baik yang terkait dengan kehidupan social, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain

akan diselesaikan dengan berpedoman pada ajaran Islam. Islam mengajarkan pada sehari

semalam, menjalankan shalat lima waktu berjama'ah di masjid, maka setelah tempat ibadah itu

selesai dibangun segera digunakan, oleh karena Nabi juga melalukan hal seperti itu. Para fakir

miskin, anak yatim, orang yang sedang dalam perjalanan dan mengalami kesulitan tidak akan

menderita dan atau kekurangan, oleh karena siapapun yang berlebih akan memberikan

kepeduliannya kepada mereka yang mengalami kesulitan dan kesusahan.

(Iman suprayogo, 2016)

Akhlak yang bersumber dari hati akan selalu dipelihara dan dikedepankan, oleh karena umat

Islam selalu dianjurkan mencontoh kehidupan Nabi Muhammad yang juga selalu memberikan

ketauladanan tentang akhlak yang mulia itu. Jika demikian itu, maka Islam memang memberi

solusi terhadap semua problem dalam kehidupan ini. (Iman, 2016)

Kesimpulan

agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "a" yang berarti tidak dan "gama" yang berarti

kacau. Jamak agama berarti tidak kacau. Dengan demikian agama itu adalah peraturan, yaitu

peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang gaib, mengenai budi

pekerti dan pergaulan hidup bersama.

Agama memiliki peran penting di dalam kehidupan manusia menjadi landasan dan pedoman

hidup dalam kehidupan social masyarakat, agama memiliki urgensi dan fungsi yang sangat

penting dalam membantu kehidupan masyarakat diantaranya,; agama sebagai pedoman hidup,

sarana mengatasi masalah, agama dapat menjadi saran dalam mengatas frustasi, ketakutan dan

membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diluar kemampuan manusia itu

sendiri. Agama memberikan ketenangan dan kemantapan batin bagi pemeluknya sehingga

pemeluknya merasa dilindungi dan menjalani ketenangan hidup, agama memberikan motivasi

serta harapan, dan Agama merupakan pemberi jalan hidup, seperti halnya di dalam kutipan surat-

surat ini,

"Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu

adalah Tuhan yang Esa. Maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)".

(Q.S. Al-Ambiya/21: 107-108).

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai

pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada

mengetahui" (Q.S. Saba'/34: 28)

Dengan demikian agama merupakan pondasi kehidupan dalam segala aspek kehidupan,

masyarakat indonesia memiliki kepercayaan dalam berbagai agama yang menjadi pedoman

hidupnya, namun setiap agama memiliki tujuan yang sama yaitu mengajarkan kebaikan terhadap

sesame makhluk ciptaannya.

Daftar Pustaka

Hasan,MA. (2022). Kajian Teori Pengertian Agama Jurnal IAIN kudus. universitas Islam negri

kudus.

Kemenag, (2021). Perananan Agama dalam kehidupan Keseharian Umat. Kementrian Agama

Republik Indonesia

Iman,s. (2016). Seharusnya Agama Menjadi Solusi Problem Kehidupan. UIN Maulana Malik

Ibrahim.

LPPI (2014). Islam sebagai pilihan hidup. Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun