kemanusiaan. Semuanya bermuara pada ketercerahan hidup, baik dalam berpikir, bertindak,
bersikap, dan berperilaku. Aspek pencerahan inilah yang kemudian juga ditanamkan dalam
prinsip ajaran Islam hingga sekarang, sebagaimana termuat dalam sumber utamanya, yakni
alQur'an dan Hadis. Pada dasarnya, Islam menempatkan dirinya sebagai jalan kebijaksanaan
(hikmah) yang membuka diri terhadap keberadaan akal, ilmu, dan menempatkan sesuatu
berdasarkan tempatnya masingmasing.9 Pengakuan al-Qur'n terhadap keberadaan akal
mengindikasikan atas ketiadaan pertentangan antara akal dan al-Qur'n. Pesanpesan yang
terkandung dalam al-Qur'n akan dapat termanifestasikan dalam kehidupan manakala diolah
melalui akal. Tanpa aktualitas akal, maka teks al-Qur'n beserta makna yang terkandung di
dalamnya akan menjadi realitas absurd. Baik akal maupun al-Qur'n keduanya memiliki relasi
dialektis yang bersifat produktif yang dapat menghasilkan sintesis dan berfungsi strategis bagi