Mohon tunggu...
Habibur Rohman
Habibur Rohman Mohon Tunggu... -

mencoba mewarnai kehidup yang suram ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ekploitasi Perempuan dalam Iklan

20 Oktober 2013   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:15 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“DI NEGRI KAMI TUBUH PEREMPUAN BUKAN MILIK PEREMPUAN

DADA DAN PAHA SUDAH DIJATAHKAN

BUAT BIRO IKLAN DAN WARTAWAN

VAGINA DAN RAHIM ADALAH LAHAN RESMI

PROYEK NASIONAL KB”

Sepenggal puisi karya Aril Hariyanto diatas adalah ungkapan keprihatinan atas ekploitasi terhadap perempuan oleh media massa. Kehadiran perempuan dalam media massa (terutama iklan) memang bukan hal baru, namun ekploitasi terhadapnya oleh media massa belakangan ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Mempertontonkan anggota-anggota tubuh perempuan berikut lekuk tubuhnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari industry periklanan hari ini.

Semua tentu paham dengan sifat iklan yang persuasif, namun mengekploitasi tubuh perempuan demi kepentingan bisnis adalah sebuah tindakanyang tak lagi pantas dianggap maklum. Pada dasarnya Kekuatan utama iklan terletak pada bahasa, gambar, serta penggarapan kreatif tata letak dan penyajianya. Namun entah mengapa para pembuat iklan seolah telah kehilangan daya kreatifnya dengan menjadikan tubuh perempuan seolah sebagai satu-satunya media pemikat konsumen yang paling ampuh.

Bukankah langkah kreatif sudah dicontohkan produk rokok dalam memasarkan produk mereka. Tak ada aktivitas orang merokok, tak ada gambar gambar rokok, apalagi menyajikan kemolekan tubuh perempuan. Nyatanya produk rokok masih laris manis dipasaran. Dalam beberapa iklan rokok justru banyak yang menanamkan tentang arti persahabatan, kebersamaan, cinta tanah air atau kegigihan.  Namun buang jauh anggapan bahwa tulisan ini adalah upaya mendukung penyebaran rokok.

Mari kita hindarkan penikmat sajian televise dari sajian yang dapat merusak moral bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun