Mengapa cinta bertemankan derita? Apa mungkinkah cinta terlalu mewah untuk sang terluka? Dikekang benang jahitan bekas luka. Ketika detak detonator kehabisan masa, rasa itu meledak dalam rongga dada. Membisu mengingkari berisiknya narasi menadakan rasa. Membeku ditengah sengatan terik menyala. Terpaku menghujam melahatkan diri berputus asa. Kapankah rasa ini akan melahirkan kata. Tanpa drama dan sayat-sayatan dosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!