Berjudi melawan takdir
Si yakin yang selalu berlagak pandir
Karena, pada akhirnya tiada dalil yang sekuat takdir
---
Imaji melukis rindu dengan bintang di langit malam
Saat para binatang berpicing mata, tentram
Bait-bait mengalir lembut menuju laut dalam, tenggelam
Namun dada sesak bak angin ribut, oleh rasa yang menghujam
---
Mengukir rindu namun meninggalkannya
Memohon, menghiba, dan melangitkan asa
Karena tiada gunanya cinta, jika hanya semasa
Dan pada akhirnya takdir pulalah yang berkuasa
Jangan lupa, pencipta takdir adalah Sang Penguasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!