Percayalah masa sekolah apalagi pada masa SMA adalah masa – masa terindah dalam hidup, apalagi kalau ditambah pada masa itu bersemi cinta pertama. Walaupun banyak yang berkata cinta pada masa SMA adalah cinta main – main, atau cinta monyet. Tetapi tidak sedikit juga yang berhasil mempertahankan cinta pada saat SMA menjadi cinta ke jenjang pernikahan.
Tentunya banyak halangan dan rintangan mempertahankan cinta SMA sampai berakhir ke jenjang pernikahan. Apalagi kalau nantinya masing-masing harus melanjutkan studi di kota bahkan negara yang berbeda maka pacaran jarak jauh tak bisa terhindarkan (LDR). Yang pacaran dalam satu kota saja bisa bubar apalagi yang jauh. Cobalah 5 hal dibawah ini apabila kamu ingin pacaran SMA-mu tetap langgeng sampai nanti ke jenjang pernikahan.
1. Komitmen Bersama.
Komitemen adalah hal utama yang harus dimulai saat membina hubungan, entah diusia berapapun entah dengan siapapun. Biasanya anak SMA mulai tertarik dengan lawan jenis pada kelas 1 atau kelas 2. Dan pada kelas 3 umumnya tinggal melanjutkan hubungan tersebut. Pacaran pada saat SMA mungkin keliatannya hanya main – main saja, tetapi akan menjadi tidak main – main dan serius ketika dua pihak sudah mencanangkan komitmen bersama yang kuat dari awal. Komitmen bahwa mereka pacaran memang bukan untuk sekedar having fun saja. Apalah arti 4-5 tahun (kuliah dan kerja) kalau memang dari awal sudah punya komitmen bersama bahwa pacarmu sekarang ini adalah juga yang terbaik buatmu kelak. Jadi yang sekarang pacaran, boleh tuh ditanyakan komitmen kedepannya bagaimana? Mau lanjut setelah tamat SMA atau udahan saja. Daripada tersandera terus lebih baik minta kejelasan betul tidak?
2. Tujuan Yang Pasti.
Tujuan membina suatu hubungan dalam hal ini pacaran tentunya adalah ke jenjang pernikahan. Jelas dan pasti. Nah kalau pasangan kita mempunya tujuan yang sama dengan kita tentunya dia tidak main main dengan hubungan ini. Selain merawat dan menjaga hubungan, dia pasti kan bersungguh sungguh dalam studi (kalau dia kuliah) atau dia juga mati – matian bekerja ( bagi yang bekerja dan merintis bisnis) karena dia tau bahwa dia harus punya “sesuatu” guna membahagiakan pasangannya nanti. Dia sudah tidak neko-neko untuk melihat ke kiri dan ke kanan. Fokuslah pada tujuan dan cita – cita yang telah disepakati bersama. Nah kalau salah satu pasangan sampai saat ini tidak jelas tujuan pacarannya hanya untuk sekedar senang-senang. Ya... alamat paling lama 6 bulan setelah lulus SMA, berakhirlah hubungan tersebut.
3. Saling Mengerti.
Setelah tamat SMA, tentunya kehidupan yang sangat berbeda telah menanti di depan. Baik yang kuliah maupun bekerja. Yang kuliah sudah dihadapkan pada kesibukan dunia kampus, tugas-tugas, lingkungan yang baru, yang semua itu butuh kekuatan fisik dan juga mental. Tak jarang pada masa – masa begini perhatian kepada pacar jadi berkurang. Maka dibutuhkanlah saling pengertian yang besar untuk saling memahami disaat pasangannya masuk kedunia yang berbeda dari yang biasanya. Pun bagi mereka yang terjun ke dunia kerja, lebih butuh dukungan karena mungkin mereka yang masuk dunia kerja tersebut adalah karena tidak ada pilihan, di satu sisi ingin melanjutkan pendidikan tetapi dana terbatas. Sebagai pasangan kita harus mensupport pacar kita. Percayalah apabila dia bekerja dengan baik dan tekun esok pasti ada hasil yang dapat dinikmati bersama. Saling mengerti akan kesibukan masing – masing karena masuk kedunia yang berbeda adalah suatu keharusan. Mulai berfikir dewasalah, tidak mesti setiap kamu telpon dia harus bisa mengangkat teleponmu, atau setiap kamu WA atau BBM harus segera dibalas walaupun pesan sudah terbaca.
4. Komunikasi yang Jujur.
Komunikasi yang jujur adalah “nyawa” dalam menjalin hubungan apalagi bagi mereka yang terpisah jarak dan waktu. Hampir sebagian besar pacaran pada masa SMA berakhir dikarenakan terpisah jarak dan waktu. SI wanita ke kota A si cowok ke kota B. maka dibutuhkan komunikasi yang jujur diantara pasangan kalau memang mau melanggengkan hubungan. Ceritakan apa adanya kesibukan yang ada. Kalau buat kesalahan segera diakui. Dan kalau sedang sibuk katakan apa adanya, jangan ditutup tutupi, karena menutupi suatu kebohongan akan menambah kebohongan yang lain. Dan apabila dirasa bahwa salah satu pihak sudah tidak bisa mempertahankan hubungan cobalah jujur sama pasangannya, jangan sampai satu pihak telah bertahan mati – matian tetapi pihak lain justru tidak jujur. Ingalah bahwa frekuensi komunikasi kadang tidak menjamin bahwa hubungan tersebut sehat. Jadi buatlah kesepakatan bersama yang tidak saling memberatkan dalam hal komunikasi.
5. Batas Waktu Yang Jelas.
Bagi seorang wanita, khususnya di Indonesia, kepastian untuk dilamar, atau dijadikan istri adalah sesuatu yang amat berharga. Hal ini di karenakan masih tabu bagi sebagian orang bahwa wanita minta secara terus teras untuk dilamar atau wanita yang mengutarakan keinginannya kepada pasangannya. Hal ini harus menjadi perhatian utama bagi para pria. Wanita butuh kepastian itu intinya. Mungkin setelah 2-3 tahun lewat masa SMA dan berhasil melaluinya, mulailah untuk memasang target kapan menikah, keliatannya memang terlalu dini. Tetapi perencanaan dari awal adalah hal yang baik juga. Misalnya setelah 3 tahun lulus kuliah harus menikah. Hal itu akan memberikan kepastian bagi wanita. Dengan adanya target waktu menikah maka hubungan tersebut sudah menjadi serius, dan kalau serius maka memang menajdi berharga untuk dipertahankan.
Kelima hal diatas mungkin hanya sebagian kecil dari cara / tips untuk mempertahankan sebuah hubungan, khususnya bagi mereka yang menjalin hubungan dan akan terpisah karena telah lulus SMA. Banyak hal lain yang sebenarnya menjadi perhatian kalau suatu hubungan akan menjadi langgeng. Biaya, Restu orang tua, masalah keyakinan, banyak hal yang masih harus mendapatkan pertimabgnan. Tetapi minimal kalau bisa menjalankan kelima hal diatas, besar kemungkinan hubungan akan langgeng sampai pernikahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H