Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ibu Ani Calon Presiden Wanita Pertama dari Partai Demokrat?

16 Maret 2016   11:12 Diperbarui: 16 Maret 2016   12:08 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Munculnya nama Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) dalam perpolitikan di Indonesia sebenarnya bukan barang baru. Tentunya kita semua masih ingat masa – masa berat yang menimpa Partai Demokrat terkait kasus yang menjerat para petinggi partainya. Puncaknya adalah  lengsernya Anas Ubaningrum dari jabatan Ketua Umum. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden terpaksa harus turun tangan menyelamatkan partai yang didirikannya itu. Jadilah beliau menjadi Presiden yang juga merangkap Ketua Partai. Pada saat itu juga kita ingat nama Ibu Ani sempat dimunculkan untuk menjabat Ketua Umum, tetapi mungkin dengan pertimbangan bahwa pemilu sudah dekat dan figure SBY lebih bisa menjual maka niat itu urung dilaksanakan. Tetapi fakta dilapangan berbicara lain, hasil pemilu menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menghukum Partai Demokrat atas prestasinya selama kepepimpinan SBY, Partai Demokrat hanya memeperoleh 10,19 % suara pada pemilu 2014 , terjun bebas dari hasil pemilu  2009 sebesar 20,85 %.

Sebenarnya dalam pemilu 2014 lalu nama Ibu Ani sempat dicoba untuk dimunculkan kembali, tetapi rupanya respon masyarakat belum begitu baik, akhirnya seperti yang kita tau alih alih mencalonkan atau mendukung calon presiden, partai demokrat malah tidak mengajukan siapa – siapa, padahal strategi partai dengan mengadakan konvensi memunculkan nama Dahlan Iskan pada saat itu, dan sekarang mereka mendeklarasikan diri sebagai partai penyeimbang, yang sebagian orang memandangnya adalah partai yang mencari aman, dan tidak terjebak pertarungan KIH – KMP. Dengan berada di luar pertarungan ini, SBY dan Partai Demokratnya lebih leluasa untuk mengatur strategi berikutnya.

Setelah “berpuasa” dari urusan politik sejak tidak menjabat jadi Presiden, Partai Demokrat mulai menyusun strategi untuk menatap pemilu 2019. Sekaranglah mungkin waktu yang paling tepat untuk mulai memanaskan mesin partai. Yang terdekat adalah acara Tour De Java yang saat ini sedang dilakukan oleh SBY dan para petinggi partainya. Dengan jargon menyerap aspirasi rakyat, maka dimulailah Partai Demokrat mencoba menarik simpati rakyat. Dan tentunya dalam perjalanan ini sosok Ibu Ani pasti hadir mendampingi. Kalau kita pikir secara logika sederhana mengapa harus berkeliling tatap muka hanya untuk sekedar mencari tau permasalahan di daerah? Bukankah Pak SBY belum terlalu lama tidak menjabat sebagai Presiden tentunya sudah tau permasalah apa yang ada di daerah tersebut, fungsi – fungsi dari perwakilan Partai Demokrat sudah ada di setiap provinsi, kebupaten, kecamatan bahkan kelurahan. Bahkan bisa bertanya kepada para wakil – wakil rakyatnya. Jadi maksud dari rangkainan tour ini adalah mungkin lebih kepada kebutuhan partai untuk memperkuat ikatan batin dengan rakyat yang sudah mulai kendur. Dengan bertatap muka secara langsung tentu berbeda dengan hanya lewat suara, atau menitipkan suara. Efek psikologis yang ingin ditangkap oelh SBY.

Belum selesai rangkaian tour ini, publik, khususnya pengguna medsos dihebohkan dengan berita tentang kemungkinan Ibu Ani mencalonkan diri menjadi Presiden 2019. Entah dari mana datangnya poster tersebut ( kalau mau diusut juga sebenarnya gampang). Tetapi yang menarik adalah para kader Partai Demokrat seolah – olah tidak berkeberatan dengan isu ini. Malah banyak yang mendukung hal ini. Entah karena memang melihat kapasitas dan kapabilitas Ibu Ani atau sekedar menyenangkan Ketua Umum mereka.

Bagaimana dengan kemampuan Ibu Ani sendiri? Apakah punya kapasitas untuk menjadi pemimpin bangsa ini? Susah untuk mejawabnya, tidak ada tolak ukur/ parameter yang jelas dalam menilai kadar kepemimpinan seseorang, apalagi beliau belum menunjukkan sesuatu yang luar biasa sebelumnya. Mungkin pengalaman dekat dengan tampuk kekuasaan adalah nilai positif yang dimiliki oleh Ibu Ani, menjadi pendamping Presiden selama 10 tahun tentunya sedikit banyak tau tentang masalah yang dihadapi bangsa ini, tidak tertutup kemungkinan diskusi – diskusi juga dilakukan oleh SBY, selayaknya kita sebagai keluarga di rumah dalam menghadapi tugas di tempat kerja. Adalah wajar minta pertimbangan orang terdekat atau hanya sekedar bercerita akan sedikit mengurangi beban pikiran.

Selanjutnya adalah peran Ibu Ani dalam Partai Demokrat sendiri, Ibu Ani adalah figure yang sangat dihormati  di Partai Demokrat, memang hal ini sulit untuk dibuktikan karena Ibu Ani sendiri dipermukaam tidak tampak berperan besar, tetapi semua paham bahwa tink tank partai demokrat salah satunya ada di dalam diri Ibu Ani. Bahkan kebijakan – kebijakan partai juga pasti melewati Ibu Ani. Bagaimana besarnya pengaruh Ibu Ani di partai demokrat ya terlihat sekarang, saat nama Ibu Ani digadang gadang menjadi Presiden 2019, bahkan kader – kader yang duduk di DPP secara terus terang mendukung hal tersebut. Kalau bukan karena pengaruh yang kuat didalam partai tentunya tidak ada kemunculan poster sersebut, lalu diikuti peryataan – pernyataan dari pengurus Demokrat yang menyetujui dan mendukung hal tersebut.

Selanjutnya semua kembali ke Ibu Ani sendiri, Kalau bicara dukungan internal partai, seperti yang kita tau partai demokrat sekarang sudah solid satu kata dibawah SBY, setelah beberapa kader vocal dengan sukarela mengundurkan diri seperti Marzuki Alie dan Gde Pasek. Tidak halangan berarti kalau dari  dalam partai. Tugas terberat tentunya adalah menyakinkan para pemilih / masyarakat,bagaimana mengembalikan kepercayaan kepada Partai Demokrat, diharapkan dengan pulihnya kepercayaan rakyat kepada Demokrat maka peroleh suara di pemilu 2019 akan meningkat, sehingga posisi tawar Partai menjadi semakin besar, atau tidak menutup kemungkinan dapat mengusung calon sendiri.

Tugas untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada Partai Demokrat, merupakan tanggung jawab sepenuhnya sang Ketua Umum. SBY sudah memberi contoh dengan tournya diseluruh jawa, mungkin sebentar lagi SBY akan mengadakan tour diseluruh Indonesia. Dan tentunya sepanjang tour tersebut Ibu Ani akan setia berada disampingnya, persis seperti ketika suaminya masih menjabat sebagai Presiden.

Akhirnya penulis cuma bisa menuliskan kegelisahan seorang teman jauh yang bertanya, “Apakah memang sudah tidak adakah calon untuk jadi Presiden di Republik ini ?. ”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun