Tulisan di bawah ini adalah tentang kami ( Mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 1999, Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada, Yogyakarta, kami yang dipertemukan kembali oleh takdir setelah 25 tahun yang lalu. Biarlah serpihan cerita ini tetap menjadi oase penyemangat  bagi Kami ketika menghadapi "keringnya" dunia saat ini...Â
Yogya 1999 adalah ketika...
Di Jalan masih terlihat sepeda ontel, motor yang biasa saja, dan mobil sejuta umat
Ongkos Bis masih Rp 150, jauh dekat untuk mahasiswa, kecuali jalur No 4, arah malioboro, pasti ditagih harga normal.... Masak mahasiwa jurusannya ke Malioboro... kata keneknya.
Harga Kost masih ada yang berkisar 100-150rb sebulan.. dan jarang yang campur.
Warung internet sedang menjamur dimana -- mana.. dan yang dibuka adalah Friendster, MIRC dan terakhir kalau warnetnya sepi dan tertutup yang dicari adalah keberadaan folder -folder khusus..
Kami memang TIDAK pernah merasakan nonton di gedung bioskop karena memang tidak ada, Tapi kami tetap update fil- film terbaru berkat "menggadaikan" sementara KTM di rental DVD.. ( Mau film genre apa saja.. dari Amerika, Eropa, India dan tentu saja Jepang)
Belajar berbagai software terbaru dengan cara menginstal aplikasi murah.
Ketika Lapar uang 1rb masih jadi penyelamat, 2 Bungkus nasi kucing + 2 Gorengan + air putih, lalu cepat-cepat tidur.
Sebelum ada bangku Indomaret , maka bangku panjang Burjo sebagai tempat curhat favorit sambil makan gorengan.