Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Nir Gelar di BWF Tour Finals, Berikut Rapor Wakil Indonesia

11 Desember 2022   21:17 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kejuaraan Bulutangkis tutup tahun BWF  Tour Finals yang di selenggarakan di Bangkok, Thailand telah selesai menuntaskan pertandingan finalnya, dari 5 nomor yang ada Tiongkok keluar sebagai juara umum dengan raihan 3 gelar juara. Disusul oleh Jepang dan Denmark masing masing dengan satu gela juara. Indonesia walaupun berhasil meloloskan 2  wakilnya ke final namun semuanya dikalahkan lawan -- lawannya.
Tiongkok meraih 3 gelar lewat ; Ganda Putra Liu Yu Chen/Ou Zuan Yi mengalahkan wakil Indonesia Ahsan/Hendra 21-17 19-21 21-12, Ganda Putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengalahkan wakil Thailnad Benyapa/Nuntakam 21-13 21-14, Ganda Campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong mengalahkan wakil Thailand Dechapol/Sapsiree 21-19 18-21 21-13.
Jepang lewat tunggal putrinya Akane Yamaguchi mengalahkan wakil Taiwan Tai Tzu Ying 21018 22-20, dan Denmark melalui Viktor Axelsen mengalahkan wakil Indonesia Anthony S. Ginting 21-13 21-14.
Bagaimana pencapaian atlet Indonesia?, berikut rangkuman hasil tiap nomor nya ;
Tunggal Putra (Sampai Babak Final)
Di sektor tunggal putra, Indonesia mengirimkan dua wakilnya Jonatan Christie ( Jojo)  dan  Anthony Ginting (Ginting) . Sesuai undian mereka berdua tergabung di grup B. Setelah melewati 3 pertandingan Jojo dan Ginting akhirnya dapat lolos sebagai dua wakil terbaik di grup B ke babak semifinal. Dibabak semifinal yang diadakan undian lagi, Jojo bertemu kembali dengan Ginting Pada akhirnya Gintinglah yang dapat maju ke Final. Namun di babak final GInting harus mengakui keunggulan pertama asal Denmark, Viktor Axelsen dengan skor 21-13 21-14.
Pencapaian tunggal putra Indonesia ini boleh dibilang cukup baik karena selain mampu meloloskan dua orang ke putaran final. Mereka berdua dapat sampai ke babak semifinal dan bahkan ada yang bertanding di partai puncak. Baik Jojo dan Ginting di babak penyisihan grup berhasil mengalahkan lawan yang tidak mudah, mereka adalah Chou Tien Chen yang diunggulkan di tempat pertama dan Loh Kean Yew pebulutangkis Singapore yang sedang naik daun prestasinya.
Memang dibutuhkan kerja ekstra untuk dapat mengalahkan Viktor Axelsen yang begitu digdaya sepanjang tahun ini. Viktor tahun ini seperti pebulutangkis yang tidak ada lawan dan obatnya. Beharap tahun depan baik Jojo dan Ginting dapat prestasi yang baik. Dan untuk peringkat dapat semakin mendekati 3 besar dunia.
Tunggal Putri ( Sampai Babak Penyisihan Grup)
Sektor yang dianggap paling lemah saat ini bagi Indonesia, tunggal putri, meloloskan Gregoria Mariska Tanjung untuk bertanding di Final Tour. Keikutsertaan Grego adalah untuk menggantikan pebulutangkis India Pursala V Sidhu yang mengalami cidera kaki. Sempat dipandang remeh karena peringkatknya sangat jauh ( 18 BWF) Grego membuktkan bahwa kritikan kepadanya dapat dijadikan pemicu untuk tampil baik.
Grego berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan pertama Chen Yu Fei, lewat pertarungan ketat 3 set di hari pertama. Walaupun pada dua pertandingan setelahnya Grego harus mengakui keunggulan lawannya. Grego di grup ini boleh dibilang sangat berat yakni tergabung bersama An Se Young dan Akane Yamaguchi. Ketiga lawannya adalah penghuni  peringkat 4 besar dunia BWF. Berhasil merebut 1 pertandingan dan kalah dengan selalu rubber game adalah bukti perjuangan Grego yang harus diapresiasi.
Kedepannya dengan pengalaman di BWF Final Tour diharapkan Grego dapat semakin matang secara permainan terutama sari segi mental bertanding. Tidak perlu minder atau merasa kalah dari para pebulutangkis elite dunia lainnya. Setidaknya tahun depan Grego bisa menembus 10 besar tangking dunia.
Ganda Putri ( Sampai Babak Penyisihan Grup)
Pasangan muda Apriyani Rahayu/Siti Fadia menjadi satu -- satunya wakil Indonesia di ganda putri. Pada pertandingan pertama Apri/Siti  berhasil mengalahkan wakil Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Namun didua pertandigan berikutnya Apri/Siti yang tergabung di Grup B kalah.  Apri/Siti tergabung  bersama juga dengan duo wakil Tiongkok yakni Zhang Shu Xian/ Zheng Yu dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan,  yang notanene adalah dua pasang terbaik Tiongkok saat ini.
Melihat pernampilan Apri/Siti sepanjang tahun ini yang cukup fenomenal dari yang peringkat diatas 100 dunia kemudian bisa ikut ke Final Tour. Maka kedepannya kita bisa berharap banyak kepada pasangan  muda ini. Karena setelah pensiunnya Gresia Polli, Indonesia harus cepat menemukan pasangan yang mampu berbicara di tingkat elite dunia. Dan harapaan itu nampaknya bisa di serahkan kepada Apri/Siti.

Ganda Putra ( Sampai Babak Final)
Sektor andalan Indonesia kali ini diwakili oleh Fajar Alfian/ Rian Ardianto  dan Moh Ahsan/Hendra Setiawan , masing masing di plot sebagai unggulan 1 dan 2, yang berarti mereka terpisah secara grup. Fajar/Rian di Grup A dan Ahsan/Hendra di grup B.  Fajar/Rian berhasil lolos ke semifinal sebagai juara grup, sedangkan Ahsan/Hendra sebagai runner up. Di babak undian semifinal mereka tidak bertemu. Namun Fajar/Rian harus kandas dari pasangan Tiongkok yang kemudian menjadi juara yakni Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi. Sedangka Ahsan/Hendra di semifinal mengalahkan pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Sebelum akhirnya kalah dari pasangan Tiongkok di final.
Sektor Ganda Putra memang sudah bertahun-tahun menjadi andalan Indonesia untuk meraih prestasi. Saat ini Indonesia memiliki 3 pasang di jejeran 10 besar dunia. Satu lagi atas nama Kevin/Marcus. Namun Indonesia juga tidak boleh lengah. Ahsan/Hendra memang saat ini masih bisa diandalkan namun usia tidak bisa bohong mereka juga tidak bisa mengikuti seluruh turnamen sepanjang tahun.
Kevin/Marcus dan Fajar/Rian kita harap untuk terus mampu berada di penampilan terbaik mereka setahun dua tahun kedepan. Sambil beraharap pasangan dibawahnya dapat menyusul di jjaaran elite dunia. Khusus untuk Fajar/Rian semoga pencapaian tahun ini dapat dipertahankan bahkan bisa melebihi untuk tahun depannya.
Sektor ganda campuran (Sampai Babak Semifinal)
Sampai saat ini Indonesia belum mempunyai andalan di sektor ini sejak tidak adanya Praveen/Melati serta Gloria / Hafiz. Keberhasiln mengirim satu wakilnya di nomor ini atas nama Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas harus tetap diapresiasi. Pada pertandingan pertama mereka berhasil mengalahan pasangan Malaysia  yang diunggulkan di tempat ke 4 Goh Soon Huat/Lai Shevon.  RInov/Pitha sendiri tergabung di Grup A  yang juga terdapat Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari TIongkok dan Thom Gicquel/Delphine Delrue.
Rinov/Pitha berhasil maju kebabak semifinal, sebelum di taklukkan oleh unggulan pertama wakil tuan rumah Thailand  Dechapol/Sapsiree. Untuk RInov/Pitha harus banyak belajar dan mengambil penglaman dari turnamen ini. Karena seakan mereka adalah satu -- satunya harpaan di ganda campuran saat ini.
Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun