Setelah berhasil menang 1-2 atas tuan rumah Kuwait  pada pertandingan perdana kualifikasi Piala Asia 2023 Grup A, tim nasional ( Timnas) Indonesia akan berhadapan dengan unggulan pertama ( negara dengan peringkat FIFA terbaik di grup A) yakni Yordania. Mari kita sedikit mengulas serta memprediksi susunan dan strategi yang akan digunakan oleh Shin Tae-yong ( STY) menghadapi pertandingan kedua nanti.
Pada pertandingan pertama STY memberikan sedikiti kejutan terkait taktik yang dipakai. Kalau selama ini skema  4-3-3 identik dan sering digunakan dalam sepakbola modern dan itu juga yang sering STY gunakan di timnas, maka saat menghadapi Kuwait STY bahkan berani memakai skema 3-5-2.
Tiga bek utama menjaga garis pertahanan belakang guna mengantisipasi umpan panjang dari sisi kiri dan kanan. Dua sayap di tengah sebenarnya sangat fleksibel untuk maju mundur menjaga sisi sayap. Tiga pemain tengah dengan 1 gelandang  bertahan di dalamnya bertugas memutus serangan dari tengah, sedangkan 2 striker berfungsi menjadi pengganggu dindepan.
Elkan - Fachruddin - Ridho nampaknya telah menjalankan peran mereka dengan baik. Hanya sekali lengah pada saat gol pertama, Elkan terlambat sepersekian detik menutup ruang pemain Kuwait melancarkan umpan.
Dua sayap yang diisi Pratama Arhan dan Saddil memang boleh dibilang yang benar benar harus turun naik. Fisik keduanya dianggap paling munpuni untuk tugas ini. Apalagi Arhan yang bertahan dan menyerang cukup baik
Klok - Kambuaya - Irianto boleh dibilang menjadi  penyeimbang di lini tengah. Khusus Irianto bahkan dipertandingan pertama kemaren sangat baik pergerakannya maju mundur. Bahkan 2 gol yang tercipta andil Irianto sangat besar.
Duet Irfan - Lilipaly memang tidak terlalu menonjol. Yang pertama jelas karena supply bola ke mereka juga jarang. Mereka berdua lebih banyak sebagai penggangu dan pemantul untuk serangan balik.
Faktor cuaca sangat terlihat mempengaruhi stamina para pemain. Di menit 70 keatas sangat terlihat pemain Indonesia benar benar kepayahan staminanya. Mungkin hal ini perlu menjadi perhatian STY dalam memilih pemain di pertandingan kedua nanti. Serta jangan terlambat melakukan pergantian pemain terutama karena kelelahan fisik.
Menghadapi Yordania STY tentunya sudah banyak belajar dari pertandingan pertama. Dan pastinya tim pelatih juga sudah melihat gaya permainan Yordania saat mengalahkan Nepal. Jadi apa kira kira strategi STY? Mari kita sedikit memprediksi
Untuk skema , karena Yordania masih se type dengan Kuwait dan dominan bola atas. Skemanya awalnya mungkin masih 3-5-2 yang akan berubah dinamis menjadi beberapa varian 5-3-2, 3-1-4-1, atau 5-4-1
Di bawah mistar Nadeo masih dipercaya untuk mengawal gawang Indonesia. Dengan pengalamannya serta postur yang baik STY harusnya tidak merubah untuk posisi ini.