Setelah menjadi rumor selama beberapa bulan terkahir ini, akhirnya Manchester United (MU) mengumumkan secara resmi memberhentikan Louis Van Gaal sebagai manajernya. Gelar juara Piala FA yang diraih sehari sebelumnya tidak bisa menyelamatkan karier “Sang Meneer” di tanah Inggris Raya itu.
LVG datang dengan ekspetasi luar biasa besar bagi para pencinta dan fans MU. Setelah kegagalan total dari seorang David Moyes di tahun sebelumnya. Mu berharap kedatangan LVG akan dapat menggembalikan kejayaan era Sir Alex. Mememiliki segudang prestasi baik dilevel klub dan tim nasional, ditambah sikap tegasnya yang mirip-mirip Sir Alex. Maka saat itu wajarlah LVG dianggap dewa penyelamat bagi MU. LVG disodorkan kontrak selama tiga tahun. Sesuai kontrak karier kepelatihan di MU harusnya baru akan berakhir pada musim depan, jadi LVG sebenarnya masih punya setahun lagi untuk berkarier.
Musim pertama prestasi tertinggi LVG adalah membawa MU masuk ke Zona Liga Champions (peringkat ke 4). Memperbaiki posisi tahun sebelumnya. Dalam tahun pertama manajemen MU masih memberi kesempatan kepada LVG, dengan dalih masih beradaptasi maka diberilah kesempatan pada tahun kedua. Hal itu juga dibarengi dengan nilai transfer pemain untuk melengkapi skuadnya.
Tahun kedua rupanya peruntungan LVG tidak juga membaik. Finish diperngkat ke 5 ( gagal lolos ke Liga Champion) dan kembali terpuruk di Liga Champions, pretasi terbaiknya “hanyalah” menjuarai Piala FA. Hal ini tentunya tidak cukup bagi klub sebesar MU. Seperti klub – klub raksasa lainnya. Boleh gagal salah satu Juara liga atau Piala Champions bila gagal dua – duanya maka Piala kejuaraan lain tidak ada artinya.
Situasi LVG semakin sulit takkala ada seorang manejer dipecat dari Chelsea. Dialah Jose Mourinho. Sudah lama isu ketertarikan MU terhadap si mulut besar ini diendus public. Nah pada saat inilah waktu terbaik untuk mendapatkanJasa Mourinho. Sebab untuk mendapatkan Jasa seorang Mourinho selain masalah uang juga harus benar – benar tepat waktunya. Karena yang menginginkan Mourinho jelas mengantri. MU tidak mau buruannya lepas lagi kali ini. Maka manajemen MU bergerak cepat.
Maka sampai dibuat klaususl pra kontrak antra MU – Mou agar sang pelatih tersebut tidak berbicara dengan klub lain selain MU untuk melatih musim depan. MU masih berharap keajaiban LVG berhasil masuk ke Zona LIga Champions. Rupanya keajaiban itu tidak datang dan resmilah MU memecat LVG.
Dengan segudang pengalamannya tentunya tidak sulit bagi seorang LVG untuk dapat mencari pekerjaan lagi. Mau berkarier di EPL lagi juga masih banyak klub yang tertarik memakai jasanya. Tetapi paling terkendala masalah gaji saja. Tetapi bagi seorang LVG masalah gaji atu konpensasi setelah pemecatan adalah hal yang kecil. Untuk seorang pelatih top bukan lagi maslah gaji tetapi sudah masalah gengsi dan prestise yang harus dijaga.
Mungkin saat ini dalam hatinya sedih atau kesal karena tidak bisa menuntaskan rencananya untuk tiga tahun bersama MU. Warisan Van Gaal bagi MU mungkin bukan gelar seabrek seperti jamaan Sir Alex tetapi barisan pemain muda penuh talenta yang kalau diasah bukan mustahil akan menggantikan class’92 yang melegenda itu. Pemain seperti Marcus Rashford, Jesse Lingard, Timothy Fosu-Mensah, dan Anthony Martial adalah beberapa pemain yang tampil gemilang saat dilatih olehnya.
Kembali lagi inilah sepakbola modern dimana prestasi diatas segala – galanya. Citra klub harus terus dijaga berapapun harganya.
Bye – Bye Meneer..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H