Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Messi Sang “Magician” Tim Argentina

2 Juli 2014   19:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:48 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Messi / brasil2014.kompas.com

Membicarakan Argentina tidak bisa kita juga langsung teringat dengan Lionel Messi, ya Messi pemain yang bertinggi badan 169 cm, termasuk “mini” untuk pemain professional yang berlaga di Eropa, bandingkan dengan Ronaldo 185 cm atau Neymar, temannya di Barcelona 175 cm. Dengan postur yang “kurang ideal” tersebut Messi menjadi anti thesis bahwa pemain sepaka bola harus bertubuh ideal. Mengingat Argentina dan Messi apalagi anda pencinta Argentina tentu tak lepas dari sang legenda Maradona. Messi dipuja merupakan titisan dari Maradona, yang sebenarnya kita lihat jelas messi lebih layak mendapatkan apresiasi lebih dari sang Legenda tersebut. Mengapa lebih? Mari kita lihat bersama.

Peran seorang Messi sangat vital bagi Argentina dalam Piala Dunia 2014 ini boleh dikatakan Argentina bergantung kepada Messi. Setelah sempat terpuruk di edisi Piala Dunia sebelumnya Messi sekarang sudah bertranformasi menjadi pemain yang lengkap. Mari kita analisa bersama kebergantungan Argentina terhadap Messi.di Piala Dunia 2014. (tanpa mengecilkan pemain lain).

Kapten Tim

Seorang kapten adalah seorang yang memimpin sepuluh rekan yang lain di lapangan, dengan segala tekanan, hasil harus menang, serta tanggung jawab terhadap nama besar Argentina. Sampai sejauh ini Messi bisa dikatakan mampu mengemban tugas berat  tersebut. Kita mengetahui Argentina sendiri adalah negara multitalenta dengan sederet pemain bintang, tentunya peran pelatih tidak bisa dipungkiri, tetapi peran seorang Kapten di lapangan juga tidak kecil. Kita lihat tim Portugal, kasat mata bahwa tim tersebut seperti tidak mempunyai seorang pemimpin lapangan. Penuh talenta tapi miskin kerja sama, seolah tidak mempunyai jenderal lapangan.

Berbeda dengan Argentina, Messi sudah berubah yang sebelumnya hanya seorang “pekerja” tapi sekarang setelah dipercaya menjadi kapten tim dia menunjukkan kedewasaannya. Dan lebih daripada itu para pemain bintang di tim Argentina pun tidak ada yang keberatan dan menaruh hormat kepada dia, padahal notabene di sana terdapat banyak pemain yang lebih tua secara usia dibandingkan Messi. Apa yang membuat pelatih menunjuk dia jadi kapten serta apa yang membuat para pemain lain respek kepada dia? Tentunya selain skill individu yang di atas rata, karakter dan kepribadiannya juga pastilah baik pula, dapat dijadikan panutan di dalam dan juga luar lapangan.

Penempatan Posisi yang Unik

Dengan formasi sepak bola modern sekarang yang cenderung memakai pola 4-3-3, 2 orang pemain sayap depan sejatinya adalah bukan striker murni. Formasi ini terbentuk untuk mengakomodir pemain tengah dengan naluri pencetak gol yang sangat tinggi, kita ambil 2 contoh pemain tersebut, Ronaldo dan Messi. Kalau dibilang striker murni jelas mereka bukan, kalau dibilang pemain tengah murni, torehan gol mereka jauh lebih tinggi daripada striker. Peran unik diberikan kepada mereka. Messi selama gelaran piala dunia ini telah menjalankan perannya dengan sangat baik. Dengan kebebasan posisi yang diberikan pelatih sekarang, Messi dapat mengekspolitasi seluruh kemampuannya. Teringat ucapan Maradona saat menangani Tim Argentina di sempat berucap tentang Messi “….berikan bola kepada Messi dan biarlah dia memainkannya….”

Banyak pemain belakang lawan yang mencoba mematikannya tetapi justru bumerang bagi mereka, selain sangat sulit mematikan Messi. Ini membuat pergerakan pemain lain menjadi terbuka. Posisi “resmi” Messi di Barcelona atau Tim Argentina adalah posisi kanan depan, hal ini memberikan keuntungan karena messi adalah pemain kidal. Dengan begitu kekuatan terbesar pada kaki kiri. Kita bisa bayangkan apabila kita menyerang dari sisi kanan, terus menendang dengan kaki kiri, maka arah bola dapat kita lengkungkan (lihat gol ke gawang Iran) itu adalah posisi ideal seorang Messi. Tetapi di Piala Dunia ini Messi berlari ke mana pun dia suka. Yang tentunya sangat-sangat merepotkan bek-bek lawan menjaganya.

Insting Mencetak Gol yang Luar Biasa

Dengan torehan 4 gol dan 1 assit selama gelaran Piala Dunia kali ini membuat Messi menjadi salah seorang calon top score. Dan lebih hebatnya lagi kesemuanya itu bukan dicetak dalam 1 pertandingan tapi seolah-olah dibagi-bagi ketiap pertandingan, apa yang dapat kita simpulkan: Konsistensi. Ya permainan Messi sangat konsisten dalam hal mencetak gol. Melawan Bosnia 1 gol, Iran 1 gol, Negeria 2 gol, Swiss 1 Asist. Tidak mudah bagi seorang pemain apalagi di dalam tournament ketat seperti ini untuk dapat terus tampil konsisten. Apalagi bagi seorang Messi, pasti jauh lebih sulit, dapat kita bayangkan sebelum gelaran Piala Dunia berlangsung setiap lawan yang akan dihadapi Argentina dan setiap bek telah berfikir dan menyiapkan strategi untuk menghentikan seorang Messi, tapi fakta di lapangan? Dia tetap dapat mencetak gol, mungkin hanya dalam 1 kesempatan dan 1 tembakan selama pertandingan, tetapi itu sudah cukup menghancurkan tim musuh.

Seberapa ketat dijaga, seberapa keras dilanggar Messi tetap berdiri dan bisa mencetak gol. Ibarat seorang “Magician” dipanggung sulap, di mana setiap kita sudah berpikir suatu kemustahilan, ternyata hasilnya di luar perkiraan kita. Walaupun sebenarnya kita tidak pernah meragukan kemampuan pesulap tersebut, dan pada akhirnya kita hanya bisa menikmati dan bertepuk tangan. Torehan 4 gol melebihi torehan gol para striker murni di Tim Argentina ini adalah bukti sahih bahwa kemampuan insting Messi menempatkan bola ke ruang kosong digawang sangat-sangat baik, kalau tidak mau dibilang istimewa.

Sebentar lagi Messi dan timnya akan berhadapan dengan Belgia di babak 8 besar, menarik untuk melihat aksi Messi selanjutnya. Setelah mendapatkan 4 kali “Man Of The Match” apa yang dapat dia berikan kepada Tim Argentina? Semoga aksi-aksi seorang “Magician” tetap dapat kita nikmati, minimal sampai babak final nanti, Tetapi perlu diingat seberapa hebat seseorang, seberapa hebat seorang Messi, sepak bola ada permainan tim. Sepak bola ada kerja sama. Dan Argentina adalah tim besar yang mempunyai pemain yang hebat pula, tidak adil juga apabila Argentina pada akhirnya nanti tidak juara atau kalah sebelum final, semua kesalahan ditanggung seorang Messi. Bahwa Messi seorang “Magician” di lapangan tentu tidak perlu kita berdebatkan lagi.

Go Messi !! Go La Albiceleste!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun