Saya pertama kali datang ke Gresik pada bulan September kemarin (pas Idul Adha). Saya datang ke Gresik karena ada urusan (mau jadi ) keluarga . Ketika saya berlibur di sana, saya di suguhkan dengan makanan khas sana yaitu Nasi Krawu. Sebetulnya waktu itu saya lagi diet ga makan nasi tapi berhubung untuk menghormati tuan rumah, jadi saya pun memakannya. Dan itulah pertama kali saya makan dan mengenal Nasi Krawu.
Pedapat saya tentang Nasi Krawu, walaupun awalnya ragu (karena saya bukan pengemar daging) tapi begitu anda memakannya mmmm...yummmyyy binggittt alias enak banget dan pengen nambah lagiiiii. Review saya tentang makanan ini, daging suwirnya lembut dan empuk jadi ga susah nguyah (saya manusia malas nguyah sejak pakai kawat gigi), sambelnya enak dan pedas banget ( saya penyuka masakan pedas), parutan kelapanya alias serundengnya top banget. Pokoknya maknyus lah kata Pak Bondan , endaaangggg bangettt. Dan sebungkus rasanya kurang banget (porsinya kecil sie ), tapi berhubung saya lagi diet dan (sedikit) jaga image jadi dengan amat menyesal saya ga bisa nambah (penyesalanku sampai sekarang ). Karena saya tertarik dengan masakan ini, saya akhirnya sedikit googling dan menemukan sejarah tentang Nasi Krawu.
Jadi Nasi krawu sebenarnya berasal dari Madura pastinya berasal dari kabupaten Bangkalan, hanya saja di Madura sendiri saat itu ( kisaran tahun 60 an ) tidak ada yang berjualan mungkin saja karena pangsa pasarnya yang kurang memadai. Seorang yang bernama MUNIMAH atau biasa di sapa Mbuk Mah , berurbanisasi ketanah Gresik dan mencoba berjualan nasi yang kini dikenal dengan nama NASI KRAWU. Beliau berjualan di Desa Bedilan tepatnya di samping Toko Putih Gresik Jawa Timur. Mbuk Mah punya 2 anak beda ayah, anak yang pertama bernama HJ. Sufayyah ( Mbuk Su ) dan anak yang kedua bernama Muhammad Tikran.
Mbuk Su disaat tahun 60an beliau masih berjualan bubur. Dirasa jualan bubur tidak mencukupi untuk kebutuhan anak-anaknya, beliaupun berganti profesi dengan jualan Nasi Menir hingga tahun 70an. Saat itulah Mbuk Mah mengatakan pada Mbuk Su untuk coba kamu jualan Nasi Krawu, sebab hasilnya di rasa lumayan menjanjiikan. Sejak saat itu Mbuk Su membantu Mbuk Mah berjualan sambil belajar tata cara memasak dan mengkemas Nasi Krawu. Setelah dirasa cukup pintar, Mbuk Mah melepas Mbuk Su untuk berjualan sendiri. Ditahun 70an itulah Mbuk Su mulai jualan dengan cara menjajakan Nasi Krawu ( kelilingan ) hingga berakhir dipasar Gresik.
Mbuk Su mempunyai 5 orang anak, yaitu Hj. Sumiati, Hj.Hani’ah, H. M. Hasyim Abbas, Hj.Siti Rohmah ( Alm ), dan H. Afifuddin. Semua anak-anaknya kemudian melanjutkan profesi ibunya untuk berjualan Nasi Krawu. Hj. Suamiati dan Hj. Siti Rohmah berjualan di Jl. Raden Santri 19 Gresik. Sedang H. Afifuddin berjualan di JL. Darmo Permai 3 Surabaya ( Darmo Belakang SVTC Surabaya ). Dan Hj. Hani’ah dan H.M.Hasyim Abbas Berjualan di JL. Panglima Sudirman no.14 Gresik, dengan nama HABBAH SUFA ( PUTRA MBUK HJ. SUFAYYAH )
Banyak orang yang mengatakan bahwa istilah Nasi Krawu itu berasal dari "orang yang melayani dengan krawuk krawuk"(Bahasa Gresik ) , tapi sebenarnya bukan demikian. Istilah Nasi Krawu merupakan salah satu komponen nasi krawu, yaitu PARUTAN KELAPA YG DIKASIH BUMBU UTAMANYA CABE MERAH. Itulah asal muasal nasi krawu.
Jadi para penggila kuliner jika anda berkunjung ke Gresik jangan lupa untuk mencicipi kuliner satu ini. Sebenarnya saya ingin mencoba peruntungan untuk bisnis kuliner Nasi Krawu ini, tapi begitu melihat proses memasaknya yang selain membutuhkan ketrampilan khusus dan juga proses memasaknya yang membutuhkan waktu yang panjang dan lama, akhirnya saya memutuskan untuk berfikir ulang terlebih dahulu :D
Selamat menikmati Nasi Krawu Gresik :D
Source: https://iswatunmafula.wordpress.com/2013/11/26/asal-usul-nasi-krawu/
Source image : http://www.pesonanegeri.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H