Mohon tunggu...
Herry Nhk
Herry Nhk Mohon Tunggu... Freekance -

Saya manusia bahagia. Tak perlu bicara agama dengan saya, kecuali kau sudah tak bernapas..!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangsa Ini Terseok-seok Bukan untuk Maju tapi Mundur

10 Oktober 2016   19:26 Diperbarui: 10 Oktober 2016   19:40 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bangsa ini tidak sedang bergerak maju. Bangsa ini sedang terseok-seok melangkah bukan untuk maju tapi mundur!

Jika menilisik pada sejarah tempo dulu hingga kekinian, pada peradaban dan etika para pemimpin bangsa ini dari periode orde lama, orde baru hingga era reformasi saat ini, jelas bangsa ini sedang melangkah mundur. Setiap hari karena keterbukaan media dan informasi, kita di suguhi beragam lakon para pemimpin bangsa ini.

Menurut sejarah, para bapak bangsa atau pendiri bangsa ini ketika berdiskusi demi berdirinya bangsa ini bukan tanpa polemik antara mereka. Hebatnya bapak-bapak bangsa dahulu saat berpolemik dalam ruang diskusi, beda pendapat satu sama lain, tapi ketika pulang mereka berbonceng sepeda satu sama lain. Mereka pemimpin yang beradab. Mereka pemimpin yang ber etika.

Lain dahulu lain sekarang. Di era reformasi atau saya lebih suka menyebutnya era kekinian, pemimpin bangsa ini nyaris tak beradab. Nyaris tanpa etika dalam mengemban kepercayaan yang diberikan rakyat. Dalam forum persidangan resmi mereka bahkan bogem-bogeman. Dalam persoalan anggaran, mereka bermain tilap-tilapan. Yang mulia dalam persidangan hari ini, besok yang mulia berubah panggilan. Koruptor..! 
Saat mencalonkan diri sebagai pemimpin, mereka seketika berubah. "merakyat" katanya!

Jilat-jilat rakyat sebelum menjabat. Itulah slogan yang tak tersirat. Itulah defenisi merakyat bagi mereka. Yang aneh, rakyatnya pun suka dijilat. Di jilat dengan uang. Di jilat dengan ayat-ayat kitab suci.
Miris melihat wajah bangsaku kini.

Wahai para pemimpin dan akan menjadi pemimpin bangsa ini. Kembalilah pada Pancasila dan UUD N RI 1945. Jika kau pemimpin atau kau ingin jadi pemimpin, kau harus tahu, "itulah dasar kami bernegara".

~hb nhk~

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun