Ketika mengikuti arus lalulintas di jalan tol yang macet, saya ngobrol dengan teman yang duduk di samping kiri. Mempertanyakan tentang jalan tol yang macet. "Padahal sudah jalan tol tapi mengapa bisa macet ?". Kemungkinan pengertian jalan tol yang lancar dan berkecepatan tinggi disebabkan kesan yang timbul pada awal kehadirannya. Padahal istilah "Toll" untuk jalan tol  adalah jalan yang berbayar. Jadi jalan tol kalau begitu tidak pernah menjanjikan kelancaran dan kecepatan yang tinggi.
Jalan tol hanya mewajibkan penggunanya untuk membayar. Tapi dalam urusan pembayaran pun sempat membuat seorang menteri marah di gerbang tol. Mungkin karena sistem pembayaran yang dilakukan masih menggunakan uang tunai. Sehingga antrian kendaraan terlihat di setiap gerbang keluar jalan tol.
Inovasi sistem pembayaran sudah dirintis dengan menggunakan kartu dari perbankan. Mirip seperti kartu telepon prabayar tempo hari sebelum telepon genggam memasyarakat. Cukup dengan menempelkan kartu di gerbang keluar maka account uang anda akan berkurang untuk pembayaran jalan tol. Sistem pembayaran ini diharapkan dapat mengurangi waktu pembayaran yang berefek pada berkurangnya antrian.
Sistem pembayaran dengan kartu prabayar masih mengharuskan pengemudi menghentikan kendaraannya. Karena ada kartu yang harus diambil (Token) di gerbang masuk jalan tol dan dikembalikan ketika keluar dari jalan tol. Sehingga masih ada potensi timbulnya antrian kendaraan.
Adakah inovasi lain dari pengelola jalan tol untuk sistem pembayaran ? Sehingga tidak ada kartu yang diambil (Tokenless) oleh pengemudi kendaraan tetapi transaksi pembayaran tetap berjalan. Baik proses cek in di gerbang masuk dan proses cek out serta pembayaran di gerbang keluar dilakukan secara otomatis bahkan dengan kecepatan penuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H