Mungkin ini kata sederhana yang hampir semua orang menyukainya atau malah menghindari , apalagi kalau di penghujung tahun hampir semua mall menggelar bursa jika beli itu maka " GRATIS " ini dengan solusi kridit atau " HUTANG ". Tapi malam ini aku disadarkan oleh seorang wanita < sahabatku > bahwa sebenarnya apa yang aku berikan kepadanya pasti ada pamrihnya karena mustahil orang mau bersusah susah payah memberikan sesuatu jika tidak ada maksud didalamnya . Rasanya perasaan itu tidak salah , malah kecendrungan benar adanya .
Ketika aku tulis agenda harianku aku sempat terfikir ada benarnya kenapa aku bersusah susah payah bahkan mengurangi jajan harianku hanya untuk menyenangkan nya . Setelah ku teliti memang benar , kehadirannya menghiburku ketika tekanan serta rutinitas kerja menyadarkan bahwa aku butuh teman .
Kita kadang tidak sadar bahwa sebenarnya ketika kita menerima sesuatu berarti kita berhutang kepada si pemberi terlepas secara materi atau kejiwaan kita dihadapkan dilema karena ketika siapa pun dia yang telah memberikan kita sesuatu meminta bantuan kita akan merasa rikuh < sungkan > untuk menolak untuk menolong , bahkan kadang harga diri pun harus tergadai untuk membayar hutang dari sikap " GRATIS " yang telah kita rasa menerimanya .
Ada kata kunci yang membekas " GRATIS " Hari gini Kelaut aja >>>>>>>> itu katanya ....
Benar setelah ku pelajari dari kejadian yang aku alami dengan seorang sahabat wanitaku bahwa ternyata Tuhan pun tidak memberi gratis apa yang kita terima setiap hari :
1. udara yang bebas kita hirup setiap saat
2. rejeki kemanapun kita melangkah
3. jodoh ataupun pasangan yang menemani dan berbagi kasih .< termasuk sahabat >
4. bahkan janji NYA pun jelas SURGA
Padahal sebenarnya " GRATIS " yang di maksud malah " TIDAK GRATIS " , Terbukti Kita diminta mengagungkan naman NYA , mengerjakan apa yang menjadi " PERINTAHNYA " , Dengan harapan kita nantinya ada diantara orang yang " TUHAN " kasihi .
Kenyataannya apa , Kita malah sering terlupa dan kecendrungan dengan sengaja melanggar ... Aneh memang padahal TUHAN memberikan tanpa menunda .
Artinya benar TUHAN itu PEMURAH , tidak ada BUNGA atas hutang kita < janji kita > untuk mengapdi .Kini Aku terdiam APA yang sudah aku cicil untuk membayar hutang ku PADANYA . Jadi dapat dirunut Apa yang sudah kita beri atau terima dari orang lain sebenarnya " HUTANG " bukan "GRATIS" yang sewaktu saat akan ditagih . Tapi Ketika ditagih kita dengan amat bangganya berpaling . ANEH memang belajar untuk " MENGERTI " aja kadang sulit nya minta " PENGETIAN SAJA " padahal itu mungkin pilihan gratis yang tidak memakai biaya .
Kalau ini bagian dari pengendalian diri, maka bisa untuk " TIDAK " belajar menerima ATAU memberi , Memang rasanya kita tidak manusiawi , tapi seharusnya belajar cerdik dalam memberi atau menerima karena disini letak kemapaman mental dalam menerima atau memberi sesama . Syukur kalau KITA mencontoh apa yang TUHAN berikan kepada kita " DENGAN " menjadi " PRIBADI YANG PEMURAH " dibalik " GRATIS " yang kita beri atau terima .
Salam,
gysha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H