Mohon tunggu...
Ronny Hermawan
Ronny Hermawan Mohon Tunggu... -

Segala sesuatu tidak ada yang gratis dan pasti ada perhitungannya .

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gratis vs Hutang

13 Juni 2013   15:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini kata sederhana yang hampir semua orang menyukainya atau malah menghindari , apalagi kalau di penghujung tahun hampir semua mall menggelar bursa jika beli  itu maka " GRATIS "  ini dengan solusi kridit atau " HUTANG ".  Tapi malam ini aku disadarkan  oleh seorang wanita < sahabatku > bahwa sebenarnya apa yang aku berikan kepadanya pasti ada pamrihnya karena mustahil orang mau bersusah susah payah memberikan sesuatu jika tidak ada maksud didalamnya . Rasanya perasaan itu tidak salah , malah kecendrungan benar adanya .

Ketika aku tulis agenda harianku aku sempat terfikir ada benarnya kenapa aku bersusah susah payah bahkan mengurangi jajan harianku hanya untuk menyenangkan nya  . Setelah ku teliti memang benar , kehadirannya menghiburku ketika tekanan serta rutinitas kerja menyadarkan bahwa aku butuh teman .

Kita kadang tidak sadar bahwa sebenarnya ketika kita menerima sesuatu berarti kita berhutang kepada si pemberi  terlepas secara materi atau kejiwaan kita dihadapkan dilema karena ketika siapa pun dia yang telah memberikan kita sesuatu meminta bantuan kita akan merasa rikuh < sungkan > untuk menolak untuk menolong ,  bahkan kadang harga diri pun harus tergadai untuk membayar hutang dari sikap " GRATIS " yang telah kita rasa menerimanya  .

Ada kata kunci yang membekas " GRATIS " Hari gini Kelaut aja  >>>>>>>> itu katanya ....

Benar setelah ku pelajari dari kejadian yang aku alami dengan seorang sahabat wanitaku bahwa ternyata Tuhan pun tidak memberi gratis apa yang kita terima setiap hari :

1. udara yang bebas kita hirup setiap saat

2. rejeki kemanapun kita melangkah

3. jodoh ataupun pasangan yang menemani dan berbagi kasih .< termasuk sahabat >

4. bahkan janji NYA pun jelas SURGA

Padahal sebenarnya " GRATIS " yang di maksud malah  "  TIDAK GRATIS " , Terbukti Kita diminta mengagungkan naman NYA , mengerjakan apa yang menjadi " PERINTAHNYA " , Dengan harapan kita nantinya ada diantara orang yang  " TUHAN " kasihi .

Kenyataannya apa ,  Kita malah sering terlupa dan kecendrungan dengan sengaja melanggar ... Aneh memang padahal TUHAN memberikan tanpa menunda .

Artinya benar  TUHAN itu PEMURAH , tidak ada BUNGA atas hutang kita < janji kita > untuk mengapdi .Kini Aku terdiam APA yang sudah aku cicil untuk membayar hutang ku PADANYA . Jadi dapat dirunut Apa yang sudah kita beri atau terima dari orang lain sebenarnya " HUTANG " bukan "GRATIS" yang sewaktu saat akan ditagih . Tapi Ketika ditagih kita dengan amat bangganya berpaling . ANEH memang belajar untuk " MENGERTI " aja kadang sulit nya minta " PENGETIAN SAJA " padahal itu mungkin pilihan gratis yang tidak memakai biaya .

Kalau ini bagian dari pengendalian diri, maka bisa untuk " TIDAK " belajar  menerima ATAU memberi  , Memang  rasanya kita tidak manusiawi , tapi seharusnya belajar cerdik dalam memberi atau menerima karena disini letak kemapaman mental dalam menerima atau memberi sesama . Syukur kalau KITA mencontoh apa yang TUHAN berikan kepada  kita " DENGAN " menjadi " PRIBADI YANG PEMURAH " dibalik " GRATIS " yang kita beri atau terima .

Salam,

gysha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun