1) Pengenalan Diri dan Kebutuhan Sebenarnya
Pemimpin yang baik harus bisa membedakan antara karep yang sejati dan keinginan yang bersifat sementara dan tidak perlu. Pelatihan dimulai dengan mengajarkan peserta untuk mengenali keinginan-keinginan yang muncul dalam dirinya. Melalui nyowong karep, peserta pelatihan diajarkan untuk mengidentifikasi dorongan atau ambisi yang tidak beralasan dan memahami apa yang benar-benar dibutuhkan dalam menjalani peran kepemimpinan.
2) Mengelola Keinginan untuk Pencapaian Positif
Selanjutnya, peserta pelatihan diberi pemahaman tentang bagaimana mengarahkan karep untuk tujuan yang konstruktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Mereka diajarkan untuk tidak terjebak dalam keinginan untuk mencapai tujuan dengan cara-cara yang salah, seperti melalui korupsi, tetapi untuk mencapainya dengan integritas dan cara yang sah.
3) Menumbuhkan Kesadaran Akan Akibat Negatif dari Keinginan yang Tidak Terkendali.
Pelatihan ini juga mencakup pemahaman tentang dampak dari keinginan yang tidak terkendali, baik bagi individu maupun masyarakat. Korupsi yang terjadi karena ambisi pribadi yang berlebihan tidak hanya merugikan negara dan rakyat, tetapi juga akan menghancurkan integritas diri dan menimbulkan ketidakbahagiaan yang lebih besar dalam jangka panjang.
2. Menjaga Kesederhanaan dalam Kepemimpinan
Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan prinsip hidup yang sederhana, yaitu sabutuhne, saperlune, sacukupe sesuai kebutuhan, sewajarnya, dan merasa cukup. Prinsip ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada hidup sederhana dan tidak berlebihan, yang sangat relevan dalam pencegahan korupsi. Dalam konteks kepemimpinan, prinsip ini dapat diterapkan untuk menghindarkan pemimpin dari godaan materi dan kekuasaan yang sering kali menjadi penyebab utama perilaku koruptif. Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut.
1) Membangun Pemahaman tentang Kecukupan
Pemimpin yang sukses tidak diukur dari banyaknya kekayaan atau kedudukan yang dimiliki, tetapi dari kemampuannya untuk bekerja dengan tulus dan mengabdi kepada rakyat. Pelatihan kepemimpinan dengan prinsip sabutuhne, saperlune, sacukupe mengajarkan para pemimpin untuk memahami bahwa banyaknya harta atau kekuasaan tidak menjamin kebahagiaan sejati.
2) Praktik Hidup Sederhana dalam Kepemimpinan Sehari-Hari