Mohon tunggu...
Gysella Ayu Wanditha
Gysella Ayu Wanditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010162

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality

10 Oktober 2024   05:27 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Modul dosen Prof. Dr, Apollo, S.E., Ak., M.Si


PPT Modul dosen Prof. Dr, Apollo, S.E., Ak., M.Si
PPT Modul dosen Prof. Dr, Apollo, S.E., Ak., M.Si

PPT Modul dosen Prof. Dr, Apollo, S.E., Ak., M.Si
PPT Modul dosen Prof. Dr, Apollo, S.E., Ak., M.Si
Perguruan tinggi merupakan salah satu sarana dalam membentuk dan mengembangkan pola pikir dan potensi dalam diri seseorang. Secara umum, sarjana merujuk pada seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi di perguruan tinggi dan memperoleh gelar akademik. Namun, konsep sarjana tidak hanya sebatas pencapaian akademis, melainkan penguasaan kompetensi, integritas, etika dan tanggung jawab sosial. Sarjana diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dan luas dalam satu bidang studi, memiliki integritas dan etika yang tinggi serta kemampuan berpikir yang kritis, sistematis, logis, analitif dan kreatif. Seorang sarjana juga diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat.

Dengan demikian demi menciptakan sarjana berkualitas. Maka, perguruan tinggi menjadi salah satu aspek penting dalam membangun pola pikir dan mengembangkan dengan penuh potensi dalam diri mahasiswa. Adapun faktor lain yang berpengaruh dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi penuh dalam diri seorang mahasiswa adalah dengan memiliki kemampuan practical value rationality.

What: Apa itu Practical Value Rationality? 

Secara umum, rasionalitas diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir dan bertindak berdasarkan logika, akal sehat, dan pertimbangan yang objektif. Dalam konteks nilai praktis, rasionalitas tidak hanya tentang berpikir logis, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan akal untuk membuat keputusan yang efektif demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Sehingga practical value rationality atau nilai praktis rasionalitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan akal dan logika untuk mencapai tujuan yang bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan.  Ini berarti bahwa rasionalitas bukan hanya tentang berpikir secara abstrak, tetapi juga tentang menerapkan pemikiran yang logis dan terstruktur dalam konteks nyata.

Adapun Max Weber dalam tulisannya mendefinisikan rasionalitas menjadi empat makna, yaitu:

1) Rasionalitas praktis melibatkan individu yang mempertimbangkan tujuan, dan atas dasar sistematis memutuskan cara atau tindakan terbaik yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Bentuk rasionalitas ini dapat dianggap pragmatis karena menyediakan cara bagi individu untuk mencapai tujuan praktis.

2) Rasionalitas teoritis.  Konsep abstrak merupakan bagian penting dari penalaran logis atau model teoritis. Konsep ini berupaya untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau memahami dunia dalam bentuk model yang dibangun dari pengamatan dan penalaran. Bentuk-bentuk rasionalitas ini tidak perlu dikaitkan dengan tindakan sosial, tetapi lebih merupakan bagian dari struktur dan teori logis.

3) Rasionalitas substantif. Individu mungkin mempertimbangkan berbagai nilai atau tindakan yang mungkin, dan berusaha membuatnya konsisten. Weber menganggap rasionalitas ini menimbulkan masalah dalam masyarakat modern karena rasionalisasi kehidupan sosial membuat orang sulit untuk mengejar nilai-nilai tertentu. Misalnya, mengejar nilai-nilai keluarga atau agama mungkin sulit dalam masyarakat modern, mengingat tekanan ekonomi dan dominasi organisasi birokrasi.

4) Rasionalitas formal adalah bentuk rasionalitas yang lebih luas yang menjadi ciri organisasi, terutama organisasi birokrasi. Hal ini mengarah pada "aturan, hukum, dan regulasi yang berlaku secara universal yang menjadi ciri rasionalitas formal di Barat, khususnya dalam lembaga ekonomi, hukum, dan ilmiah, serta dalam bentuk dominasi birokrasi." (Ritzer, hlm. 123).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun