Dimanapun, pada Pemerintah Daerah manapun, yang namanya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selalu memberikan penghormatan yang sama, baik pada Kepala Daerah / Gubernur, Bupati, Walikota, maupun kepada Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota. Namun tidak demikian dengan salah satu SKPD di Provinsi Jawa Tengah ini.
Adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng yang salah satu misinya yaitu : Meningkatkan kapasitas layanan komunikasi, informasi serta kerja sama kemitraan untuk mewujudkan masyarakat berbasis informasi. Sebagaimana diketahui, SKPD tersebut adalah yang bertanggungjawab mengelola Website Resmi Pemprov Jateng : http://jatengprov.go.id. Namun hingga era Pemerintahan Bibit-Rustri hampir berakhir, Informasi Profil Gubernur dan Wakil Gubernur yang disajikan, sangat tidak berimbang.
Untuk profile Gubernur, website tersebut menyajikan dengan lengkap, dari photo mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU), photo keluarga, riwayat kedinasan militer, hingga pendidikan-pendidikan yang pernah diikuti, yang mana bila diprint, membutuhkan kertas lebih dari tiga lembar. Sedangkan untuk profile Wakil Gubernur, informasi yang disajikan tentang Rustriningsih hanya secuil, berupa photo mengenakan PDU, alamat kantor, dan alamat rumah dinas saja.
Pemandangan pada profile Kepala Daerah di website resmi Pemprov Jateng yang timpang tersebut, selain mengganggu emosi fanatisme simpatisan Rustriningsih, juga telah merugikan masyarakat yang bermaksud mencari info profil Rustriningsih Wagub Jateng melalui situs resmi pemerintahan.
Kasus tersebut memang tergolong ringan, namun bisa saja menjadi berat, bila disangkutkan pada persoalan penghormatan dari bawahan terhadap pimpinan. Terlebih lagi, Rustriningsih adalah representasi Partai Pengusung atas pasangan Gubernur Jateng periode 2008 – 2013. Eustriningsih adalah Kader Tulen PDIP yang membawa kemenangan pasangan Bibit-Rustri di tahun 2008, namun Rustriningsih diperlakukan bagai anak kuwalon, anak tiri. Betapa sedihnya pendukung Rustri...
Menanggapi “kasus” website tersebut, Rustriningsih tidak mau merisaukannya dan hanya berkomentar ringan.
“Ben wae mas, malah kepenak, masyarakat malah bisa mencari informasi bebas tentang Rustriningsih, apa dan bagaimana Rustriningsih, masa lalu hingga saat ini, masyarakat bisa mencari langsung di internet “, tuturnya pada suatu waktu.
Benar juga apa yang dikatakan Rustriningsih, meskipun sudah bertahun-tahun saat menjabat sebagai Bupati Kebumen yang menggadaikan SK guna membantu sekolah yang kekurangan dana, hingga sebagai aktifis setia semasa Perjuangan PDI, rekam jejaknya masih saja bercokol di internet.
Kini, pendukung dan simpatisan Rustriningsih yang fanatispun masih dalam suasana Galau memikirkan perjalanan sang Bunda. Ya, Rustriningsih yang akrab disapa dengan sebutan Bunda Rustri saat inipun dalam penantian yang mendebarkan. Kami, Komunitas Pendukung Rustriningsihm tengah bertanya-tanya. Apakah Rustriningsih juga akan Jadi Anak Kuwalon, bahkan Anak Pungut dari PDIP, dan tidak berhak untuk Menumpango Kendaraan Partai...?
“Saya sangat berharap Partai bisa obyektif dalam menentukan siapa yang akan diusung”, kata Rustriningsih pada media beberapa waktu lalu.