Sejak dahulu polusi udara menjadi isu global yang memerlukan tindakan preventif dari seluruh masyarakat. Berdasarkan World Health Organization (WHO), polusi udara merupakan kontaminasi lingkungan baik dalam maupun luar ruangan karena zat kimia, fisik, atau biologis yang mengubah karakteristik alami atmosfer. Hal tersebut terjadi lebih parah pada negara dengan padat penduduk. Pada Indonesia khususnya kota Jakarta menduduki peringkat 6 dibandingkan ratusan kota lain yang memiliki kualitas udara buruk dalam laporan World Air Quality (IQAir) tahun 2023.
Polusi udara tidak dapat diremehkan karena dampak negatifnya yang sangat mengancam tidak hanya pada kesehatan fisik seperti penyakit pernapasan, jantung, dan pembuluh darah melainkan juga pada kesehatan mental manusia. Paparan terus menerus polusi udara dapat membuat individu mengalami perubahan mood menjadi negatif, stres, cemas, hingga depresi, dan meningkatkan resiko gangguan psikologis lainnya.
“Lingkungan fisik mempengaruhi manusia dan perilakunya”
Sama seperti kondisi polusi udara yang tinggi di suatu kota akan mempengaruhi perilaku manusia, individu menjadi membatasi aktivitas di luar ruangan, lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruangan, jarang bersosialisasi di area terbuka, bahkan memunculkan perilaku agresif terutama saat berkendara. Perilaku dan sikap manusia cenderung menjadi negatif karena mengalami ketidaknyamanan fisik dan mental, menurunkan kesejahteraan psikologis individu, dan menyebabkan isolasi sosial.
Oleh karena itu, cara yang efektif untuk mengurangi polusi udara dimulai dari diri sendiri. Hadapilah kondisi polusi udara dengan melakukan adaptasi serta perubahan perilaku sederhana seperti:
- Kurangi merokok atau hindari lingkungan penuh dengan asap rokok
- Gunakan air purifier untuk membersihkan udara dalam ruangan
- Gunakan produk pembersih yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya
- Pastikan memiliki ventilasi yang baik untuk membuang gas dari kompor, oven, atau pemanas lainnya
- Mulai gunakan transportasi umum, bersepeda atau berjalan bila jarak tujuan dekat
- Membuang limbah sesuai aturan lingkungan
- Mengurangi penggunan bahan bakar fosil
- Ganti filter sistem pemanas dan pendingin udara secara rutin
- Menanam tanaman atau pohon
- Bertemulah dengan keluarga, teman, kerabat lain di area terbuka sekedar untuk menghirup udara segar, tetapi jika berada di daerah dengan polusi udara yang tinggi seperti penuh asap dan debu maupun di tempat umum yang ramai maka lebih baik hindari atau gunakanlah masker untuk melindungi kesehatan.
Terakhir namun yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran akan dampak polusi udara dengan mengambil tindakan proaktif untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H