Mohon tunggu...
SYAH FRIDAN ALIF
SYAH FRIDAN ALIF Mohon Tunggu... Freelancer - FOTOGRAFER

Catatan perjalanan pemuda penghobi Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harjasda 165 tahun, dari Sidokare hingga Sidoarjo

31 Januari 2024   13:41 Diperbarui: 31 Januari 2024   13:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Jayandaru (dok pribadi)

Pada hari Rabu 31 Januari 2024 diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sidoarjo ke 165 Tahun, Kabupaten yang terletak di Jawa timur ini menjadi salah satu wilayah dengan penduduk yang cukup padat, karena banyak dari masyarakat luar daerah menetap didaerah ini dengan alasan mata pencaharian hingga menikah dan berkembang diwilayah ini. tidak dapat dipungkiri memang di Kabupaten Sidoarjo banyak berdiri industri-industri berskala Nasional maupun Internasional.

Di usia yang sudah menginjak 165 Tahun jelas Sidoarjo banyak melewati berbagai dimensi waktu, bahkan sebelum Kabupaten ini berdiri banyak peristiwa yang sudah terjadi dan tercatat dalam sejarah Sidoarjo. dahulu sebelum masa kolonial Sidoarjo dikenal sebagai pusat kerajaan Jenggala yang entah sampai saat ini belum diketahui letak keratonnya, ada yang berspekulasi letak keraton berada di Gedangan, alun-alun Sidoarjo hingga Porong. hingga saat ini sisa-sisa peninggalan kerajaan masih dapat kita temui di berbagai wilayah di Sidoarjo seperti halnya Candi Sumur, Candi Pari, Candi lemah duwur di Kecamatan Porong adapula candi Medalem di Kecamatan Tulangan dan Juga Candi Tawangalun di Kecamatan Sedati, bahkan hingga saat ini masih banyak ditemukan peninggalan yang terkubur tanah dan sedang di kaji oleh berbagai ilmuan seperti halnya Punden Kedung keras yang terletak di Kecamatan Sidoarjo dan baru saja dilakukan penggalian.

Candi Pari (dok pribadi)
Candi Pari (dok pribadi)
Candi Sumur (dok pribadi)
Candi Sumur (dok pribadi)
punden Kedung Keras Tulangan (yogi mahadev)
punden Kedung Keras Tulangan (yogi mahadev)

Pada masa kolonialisme wilayah Sidoarjo merupakan bagian dari Kota Surabaya yang pada saat itu wilayah ini bernama Sidokare. wilayah ini dipimpin oleh seorang Patih bernama R.Ng. Djojoharjo, lalu pada tahun 1859 wilayah Surabaya dibagi menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupten Surabaya dan Kabupaten Sidokare dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda no 9/1859 pada tanggal 31 Januari 1859, sejak saat itu tanggal 31 Januari ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Kabupaten Sidoarjo hingga saat ini. kemudian pada tanggal 28 Mei 1859 nama Sidokare diubah menjadi Sidoarjo karena dianggap memiliki konotasi buruk (Sidokare = Jadi tertinggal). semasa pemerintahan Hindia Belanda wilayah Sidoarjo dikenal sebagai salah satu Produsen gula terbesar pada masa itu, menginggat di Kabupaten Sidoarjo pernah berdiri 13 Pabrik gula yang sampai saat ini masih bisa dilihat bekas kejayaannya, sayangnya saat ini hanya 2 Pabrik gula yang masih beroperasi yaitu Pabrik gula Candi baru dan Pabrik gula Krembung.

rumah Belanda Jl Hangtuah (dok pribadi)
rumah Belanda Jl Hangtuah (dok pribadi)
Rumah Belanda jl Raden patah (dok pribadi)
Rumah Belanda jl Raden patah (dok pribadi)

Dibeberapa daerah masih banyak dijumpai Rumah bergaya kolonial yang masih berdiri kokoh, beberapa masih bisa kita temukan di jalan-jalan protokol yang ramai dengan geliat ekonomi seperti di jalan Gajah mada, jalan Raden Patah dan jalan Hangtuah. itu semua menandakan bahwa pada masa lalu Sidoarjo menjadi daerah penting untuk kegiatan ekonomi khususnya perdagangan, walaupun beberapa masyarakatnya banyak yang berprofesi lain seperti Petani, Nelayan dan Pengrajin tetapi itu semua saling behubungan satu dengan yang lainnya

Nelayan kalanganyar (dok pribadi)
Nelayan kalanganyar (dok pribadi)
Jl Gajah mada pusat ekonomi Sidoarjo (dok pribadi)
Jl Gajah mada pusat ekonomi Sidoarjo (dok pribadi)

Pada hari jadi Sidoarjo ke 165 ini sudah sepatutnya kita bersyukur akan kemajuan pesat yang sudah terjadi di Kabupaten Sidoarjo, semoga Sidoarjo semakin Gemilang Melaju Berkelanjutan, Bahagia, Makmur dan Sehat Warganya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun