Beberapa siswa tampak serius menatap lembar soal mereka, sibuk mencoret-coret di kertas buram untuk menyelesaikan soal Matematika yang cukup menantang. Di sudut ruangan, seorang siswa terlihat berulang kali mengerutkan dahi, berusaha keras mengingat rumus yang telah dipelajari. Ada pula yang langsung menulis jawaban dengan yakin, sementara lainnya sesekali menatap ke luar jendela, mencari inspirasi atau sekadar menyegarkan pikiran.
Namun, tidak semua siswa sepenuhnya terlibat dalam suasana tegang ini. Seorang siswa di baris belakang terlihat terlelap di mejanya. Mungkin karena lelah belajar hingga larut malam, atau mungkin merasa putus asa menghadapi soal yang sulit. Pengawas hanya menatap dengan prihatin, membiarkan siswa itu sejenak beristirahat.
Ketika jam pertama berakhir, siswa beristirahat selama tiga puluh menit. Â Sebelum melanjutkan ke mata pelajaran berikutnya yaitu Informatika. Soal Informatika cenderung lebih ringan dibandingkan Matematika, sehingga suasana terlihat sedikit lebih santai. Beberapa siswa bahkan tersenyum kecil saat membaca soal yang ternyata sudah pernah mereka pelajari di kelas.
Ujian seperti ini bukan hanya sekadar penilaian hasil belajar. Â Tetapi juga latihan mental dan pembentukan karakter siswa. Ketelitian, kejujuran, dan kemampuan mengelola waktu adalah nilai-nilai penting yang akan terus melekat pada mereka. Mereka tidak hanya selama di sekolah juga dalam kehidupan.
Kedungtuban, 3 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H